RAKYATKU.COM, MAKASSAR — Pelantikan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menjadi Gubernur Sulsel defenitif kembali menjadi sorotan hangat.
Bagaimana tidak, jadwal pelantikan sebagai Gubernur Sulsel definitif hampir dipastikan melewati tanggal 5 Maret 2022 yang merupakan tenggat waktu mendapatkan wakil gubernur.
Hal ini ditanggapi dengan beragam pendapat di masyarakat, tak terkecuali tokoh-tokoh yang ada di Sulsel. Ada yang menilai Andi Sudirman Sulaiman kecenderungan untuk tidak memberikan ruang bagi calon Wakil Gubernur. Namun ada juga yang beranggapan tanpa Wakil Gubernur, Sulsel akan berjalan dengan normal dibawa kepemimpinan Gubernur.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Pengamat Politik Pemerintahan dari Unhas Prof Dr Armin Arsyad menyebutkan, para politisi tidak bisa berspekulasi atau menarik sebuah konklusi bahwa pelantikan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman yang melewati 5 Maret 2022 karena keinginan pribadi Andi Sudirman.
“Setahu saya jadwal pelantikan itu ditentukan oleh Kemendagri dan dilakukan di istana (Negara). Jadi kalau mau disebut ini diatur oleh pihak Andi Sudirman itu tidak begitu, Kemendagri yang menentukan jadwal pelantikan,” ujar Prof Armin Arsyad, Jumat (4/3/2022) di Makassar.
Guru besar Unhas ini menegaskan bahwa, sebagai akademisi dirinya memberikan masukan kepada Andi Sudirman Sulaiman bahwa setelah pelantikan nantinya sebagai Gubernur Sulsel definitif, maka harus semakin kencang melakukan pekerjaan yang masih menjadi tanggung jawabnya. Janji janji politik harus segera dituntaskan hingga masa bakti berakhir.
Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak
Soal isu kepincangan pemerintahan yang disebutkan sejumlah politisi dari legislatif khususnya partai pengusung Andi Sudirman saat pilgub lalu, dinilai Prof Armin tak masuk akal.
“Kalau saya berkesimpulan bahwa justru jika ada wakil (gubernur) justru sebaliknya. Pemerintahan tanpa wakil gubernur tidak akan pincang, akan berjalan dengan baik,” tandasnya.
Terlalu banyak kasus yang bisa dipakai untuk berkaca dalam proses membuktikan bahwa keberadaan wakil dalam pemerintahan justru memberikan plus dan minus. Ada nilai positifnya dan ada juga nilai negatifnya, khususnya dalam harmonisasi jalannya pemerintahan.
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
Sebelumnya, Andi Sudirman Sulaiman membantah upaya untuk menjadi gubernur definitif tanpa wakil. Ia mengatakan saat ini masih menjabat sebagai Wakil Gubernur.
"Saya wakil gubernur. Saya tidak bisa melantik diri saya," kata Andi saat menghadiri peringatan HUT Kota Parepare ke-62, Selasa (1/3/2022).