Rabu, 23 Februari 2022 20:02

Andi Sudirman Sulaiman : Presiden Mendorong Pembangunan yang Bisa Mengurangi Bencana

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Andi Sudirman Sulaiman (tengah)
Andi Sudirman Sulaiman (tengah)

"Kita juga mendorong agar adanya sistem edukasi kebencanaan dan melatih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana"

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana secara virtual dari Rujab Wagub Sulsel pada Rabu, 23 Februari 2022.

Rakor dengan tema "Meningkatkan Kolaborasi dan Integrasi Dalam Mewujudkan Ketangguhan Bangsa Menghadapi Bencana" ini dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Rakor ini juga dihadiri Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto, Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI, Kapolri serta para Gubernur se Indonesia.

Mengawali sambutannya, Jokowi mengapresiasi dan penghargaan kepada BNPB dan BPBD atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam membantu masyarakat di seluruh pelosok Indonesia menghadapi berbagai bencana alam. Termasuk dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

"Sebagai negara yang dilingkari ring of fire, cincin api, dengan wilayah yang sangat luas, bencana merupakan keseharian kita. Indonesia termasuk 35 negera yang paling rawan resiko bencana di dunia. Hampir setiap hari ada bencana di beberapa wilayah di negara kita Indonesia. Resiko kerugiannya juga sangat besar, baik dalam jumlah korban dan kerugian material," kata Jokowi.

Olehnya itu kata Jokowi, penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu dan sistematik. Selain itu, rencana induk penanggulangan bencana tahun 2020-2044 harus dilaksanakan dengan penuh komitmen dan tanggung jawab. Menurutnya, seluruh tahapan harus dilaksanakan secara disipilin dan konsisten. Indonesia harus menjadi bangsa yang tangguh terhadap bencana.

Sebagai salah satu pilar utama penanganan bencana, BNPB dan BPBD harus berbenah diri. Ada lima pesan yang ditekankan oleh Jokowi. Pertama, budaya kerja harus siaga, antisipatif, responsif, dan adaptif. Kedua, orientasi pada pencegahan harus diutamakan. Ketiga, infrastruktur untuk mengurangi resiko bencana harus ditingkatkan dan dilakukan bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

Keempat, BPNB harus aktif mengajak seluruh aparat pemerintah Pusat maupun Daerah agar semua program pembangunan harus berorientasi pada tangguh bencana. Terakhir, membangun sistem kebencanaan yang berkelanjutan, terutama daerah-daerah yang rawan bencana.

Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, instruksi dan arahan Presiden akan menjadi perhatian penting bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini tentu guna mengantisipasi dampak bencana.

"Bapak Presiden, Bapak Joko Widodo mengarahkan untuk upaya pencegahan harus diutamakan. Mendorong pembangunan yang bisa mengurangi bencana. Kita juga mendorong agar adanya sistem edukasi kebencanaan dan melatih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana," jelasnya.

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Diketahui, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan senantiasa melakukan berbagai langkah dalam penyelamatan lingkungan, mulai dari pencegahan, pelestarian dan pengembalian kondisi. Hal itu melibatkan sinergi atas lintas instansi, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Dinas Kehutanan dan Dinas Lingkungan Hidup.

Dalam kesempatan ini, Andi Sudirman secara virtual dari Rujab Wagub juga didampingi Plt Kepala Dinas PUTR Sulsel Astina Abbas dan Kepala Satpol PP Sulsel Mujiono.

#Pemprov Sulsel #Plt Gubernur #presiden #jokowi