BANTAENG -- Pemerintah Kabupaten Bantaeng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera mengatasi banjir yang kerap terjadi di Bantaeng, pada musim penghujan. Sudah ada beberapa titik yang terdeteksi rawan banjir dan segera ditangani.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bantaeng, Andi Sjafaruddin Magau mengatakan, banjir di Bantaeng terjadi di beberapa titik. Penyebab banjir pun berbeda-beda. Meski demikian, beberapa titik sudah menemui solusinya dan akan segera ditangani.
"Ada beberapa titik. Seperti di terminal itu, kami sudah siapkan solusi jangka pendeknya," jelas dia.
Baca Juga : Bupati Bantaeng Lantik Puluhan Pejabat Baru
Dia mengatakan, terminal dan pasar sentral Bantaeng adalah daerah cekungan. Daerah ini memang paling terdampak banjir saat musim penghujan. Oleh karena itu, Dinas PUPR telah mengajukan anggaran perbaikan dan sistem penggantian saluran air yang dilengkapi holder sistem pompanisasi.
"Kita akan siapkan sistem penggantian saluran air yang dilengkapi holder pompanisasi. Ada dua pompa yang akan bekerja, jika curah hujan mulai tinggi di kawasan terminal ini," jelas dia.
Dia mengatakan, anggaran untuk penggantian saluran air penanganan banjir di terminal ini sudah ajukan ke DPRD untuk dibahas di APBD Pokok 2022. Dia berharap, dengan anggaran ini, penanganan banjir di kawasan terminal sudah bisa ditangani secepat mungkin.
Baca Juga : Jelang Akhir Masa Jabatan, Ilham Azikin: Jaga Kebersamaan
Selain kawasan banjir, Dinas PUPR juga mendeteksi banjir di kawasan Bissappu dan Arakeke. Ada beberapa penyebab banjir di kedua kawasan ini. Di antaranya adalah perbaikan saluran air, drainase pedestrian hingga pembangunan cekdam.
"Ada juga beberapa titik yang masih kita kaji untuk analisa penyebabnya," jelas dia.
Dia menambahkan, titik-titik banjir lainnya juga masih dalam proses analisa penyebabnya. Saat ini, Pemkab Bantaeng telah bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin untuk menganalisa solusi dan penyebab banjir di daerah lainnya.
Baca Juga : Bupati Bantaeng Salurkan Asuransi Rp 209 Juta ke Peternak
"Kita sudah membahas ini dengan ahli dari Unhas. Kajian ini perlu dilakukan agar kita tidak salah menginvestasikan dana daerah," jelas dia.
Dia menambahkan, upaya itu adalah upaya jangka pendek yang disiapkan oleh Dinas PUPR. Pemerintah juga sudah tengah mempersiapkan jangka panjang. Dia mencontohkan, ada beberapa wilayah yang mengalami degradasi lingkungan.
"Kita mempersiapkan, upaya jangka panjang juga. Dugaan sementara ada terjadi degradasi lingkungan. Ada tutupan lahan yang mulai habis. Tidak hanya di Bantaeng, juga ada di batas. Ini perlu melalui analisa," jelas dia.