RAKYATKU.COM -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah melaunching program Vaksinasi Mentari Muhammadiyah untuk Semua di kampus Poltekkes Muhammadiyah Makassar, Senin (25/10/2021).
Kegiatan ini merupakan vaksinasi massal Covid-19 yang diperuntukkan bagi 3.000 orang di Kota Makassar.
Wakil Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, dr Slamet Budiarto mengatakan program ini untuk mendukung program percepatan vaksinasi Covid-19 nasional melalui akses yang lebih merata bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
Baca Juga : Jalan Sehat Musda ke 13 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Bupati Wajo Harap Jadi Momen Eratkan Ukhuwah
"Apresiasi kami kepada Kota Makassar yang telah melewati cakupan vaksinasi rata-rata nasional untuk dosis dua yang hanya 32 persen. Hebat Makassar," kata dr Slamet Budiarto.
Melalui vaksinasi yang akan digelar selama tiga hari hingga 27 Oktober ia berharap dapat berkontribusi untuk mencegah terjadinya gelombang III Covid-19.
"Biasanya kan kita tiga bulan istirahat, lalu meledak. Kalau September hingga November ini tidak meledak, saya kira tidak akan seperti sebelumnya," ujarnya.
Baca Juga : Dihadiri Ribuan Simpatisan, Bupati Indah Buka Musda V Muhammadiyah Luwu Utara
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah dalam mendorong percepatan cakupan vaksinasi di Makassar.
Ia berharap dengan dukungan semua pihak, terutama Muhammadiyah, Pemkot Makassar bisa mencapai target 90 persen cakupan vaksinasi pada November mendatang.
"Keberhasilan kita mencapai vaksinasi dosis 1 sebanyak 70,50 persen dan dosis 2 sebanyak 50 persen itu tidak terlepas dari peran semua pihak yang mengadakan sentra vaksinasi seperti di Muhammadiyah kali ini," kata dr Nursaidah Sirajuddin.
Baca Juga : Wali Kota Parepare Buka Musda Muhammadiyah dan Aisyiyah
Adapun Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar, Nurdin Massi mengatakan pentingnya vaksinasi sebagai upaya konkret mencegah penyebaran virus Covid-19. Meski banyak informasi hoax beredar terkait vaksin, namun dipastikan jika pimpinan dan warga persyarikatan Muhammadiyah tidak akan mudah termakan hoax.
"Banyak hoax tetang kematian dua tahun pasca vaksinasi. Namun hoax ini tidak berlaku di Muhammadiyah. Sebab, selain berlatar pendidikan yang tinggi, warga persyarikatan Muhammadiyah memang sudah terlatih mengenali dan menangkal informasi hoax. Jangan terpengaruh informasi hoax," kata Nurdin.
Nurdin mengimbau agar pimpinan Muhammadiyah dan warga persyarikatan di mana pun berada agar segera divaksinasi.
Baca Juga : PP Muhamadiyah Rilis Jadwal Imsak untuk 38 Provinsi di Indonesia
"Bagi para pimpinan dan warga persyarikatan yang belum sempat ikut vaksinasi saya mengimbau untuk segera divaksinasi," sebutnya.