RAKYATKU.COM -- Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar masih bertahan dengan satu program studi. Hanya Perbandingan Mazhab dan Hukum.
Kendati demikian, STIBA tak pernah kekurangan peminat. Justru banjir pendaftar setiap tahun. Umumnya hanya setengahnya yang diterima.
Tahun ini, misalnya, peminat mencapai seribuan. Namun, yang diterima hanya 600-an mahasiswa. Saat ini, jumlah mahasiswa STIBA 2.444 orang.
Baca Juga : Muskerta Digelar di Tengah Cuaca Ekstrem, Ketua STIBA Ungkap Doa "Tolak Bala" Rasulullah
STIBA Makassar tidak pernah merasa khawatir kekurangan mahasiswa baru walau hanya punya satu program studi.
Salah satu rahasianya diungkap Ketua STIBA Makassar Dr Ahmad Hanafi, Lc, MA pada acara penandatangan MoU dengan Rektor Unimerz, Prof Dr dr Ali Aspar Mappahya, SpPD, SpJP(K), Kamis (21/10/2021).
Baca Juga : Danny Pomanto Ajak Peserta Wisuda STIBA Kawal Kota Makassar Tetap di Jalan Lurus
“STIBA mewajibkan mahasiswanya setelah menyelesaikan studi untuk pengabdian selama satu tahun. Mereka diutus ke seluruh wilayah Indonesia. Alumni kami sudah tersebar dari Aceh sampai Papua. Mereka inilah yang menjadi corong-corong STIBA,” ujar Ustaz Ahmad Hanafi ketika memberikan sambutan di ruang rektorat Unimerz.
Selain STIBA Makassar, Unimerz juga meneken nota kesepahaman dengan Universitas Muslim Maros (Umma), dan secara khusus antara FKIP Umma dengan FKIP Unimerz.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Rektor Umma, Prof Nurul Ilmi Idrus, MSc, PhD beserta jajarannya.