RAKYATKU.COM - Ada lima formasi CPNS di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan yang disiapkan untuk perempuan. Pelamarnya mencapai 3.211 orang.
Artinya, satu formasi diperebutkan 642 orang. Sangat ketat. Butuh perjuangan berat. Juga doa-doa terbaik yang penuh harap agar bisa lolos.
Tes SKD dimulai Minggu (10/10/2021) dan akan berlangsung hingga Selasa (12/10/2021). Ujian dipusatkan di kampus Universitas Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Jalan Perintis Kemerdekaan KM 13 Daya, Makassar.
Baca Juga : Gelar Upacara Peringati HBP ke-60, Kakanwil Kemenkumham Sulsel, Katakan ini
Kepala Divisi Administrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Sirajuddin mengatakan lima formasi yang diperebutkan itu, empat penjaga tahanan perempuan dan satu formasi pemeriksa keimigrasian perempuan.
“Semua peserta diwajibkan menggunakan dobel masker, juga memperlihatkan hasil tes antigen/swab, mencuci tangan, jaga jarak dan mengukur suhu sebelum masuk ke ruang ujian,” kata Kadivadmin Sirajuddin.
Sirajuddin menambahkan, dalam tes SKD ini terdapat tiga materi yang diujikan, yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
Baca Juga : Gunakan Pakaian Adat, Kakanwil Kemenkumham Sulsel Ikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Jakarta
“Harapan kami agar peserta yang lulus ujian SKD CPNS tahun ini bisa menjadi ASN berkualitas,” tambah Sirajuddin.
Kepala Bagian Umum, Basir menyampaikan hal senada. Ia mengatakan ada delapan sesi tes SKD untuk peserta perempuan formasi SLTA pada 10 -12 Oktober 2021.
Untuk mengikuti ujian SKD, peserta wajib membawa serta kartu ujian, deklarasi sehat, KTP elektronik, dan hasil swab/antigen dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan pada pengumuman.
Baca Juga : Kemenkumham Sulsel Jalin Kerjasama dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar
“Masing-masing sesi diikuti 425 peserta. Para peserta sebelum masuk ruang ujian dan mengikuti tes wajib mengikuti proses pengarahan, penitipan barang, cuci tangan dengan sabun, tes suhu badan, verifikasi peserta, absen peserta, pemberian pin ujian, pemeriksaan badan dengan metal detektor hingga peserta masuk ke ruang tes,” kata Basir.