RAKYATKU.COM, TAKALAR - Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi kembali diselenggarakan secara virtual oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/9/2021).
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diangkat pada hari ini adalah “Mencegah, Menghadapi, dan Melawan Perundungan Digital”.
Program kali ini dipandu oleh Desy Indira selaku moderator dengan menghadirkan 634 peserta dan empat narasumber, yang terdiri dari peneliti dan pegiat digital, Kevin Fernanda Putra; Digital Entrepreneur and Public Speaking Coach, Maya Oktharia; WomenPreneur dan peneliti Resensi Institute, Andi Nur Fariha; serta Entrepreneur dan konten kreator, Kevin Horax. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.
Baca Juga : Begini Penjelasan Kadiskominfo Makassar Soal Literasi Digital
Acara dibuka dengan sambutan penuh semangat dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengenai pentingnya literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, Kevin Fernanda Putra tampil sebagai pemateri pertama dengan paparan bertema “Keterampilan Digital dan Pembelajaran Digital”.
Menurut Kevin, kondisi pandemi membuat masyarakat menyadari pentingnya keterampilan digital bagi kehidupan sehari-hari. Contohnya, pada dunia pendidikan, keterampilan digital diperlukan baik bagi siswa maupun orangtua agar proses belajar mengajar tetap berjalan maksimal meski tidak dilakukan secara tatap muka seperti sebelumnya.
Selanjutnya, Kevin Horax membawakan tema “Upaya Mencegah, Mendeteksi, dan Menyikapi Cyberbullying”. Dalam sesinya, Kevin menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam merespon anak yang menjadi korban perundungan siber. Pertama adalah bersikap jeli dalam melihat tanda-tandanya. “Tidak semua anak bercerita, jadi kita harus tanggap melihat perubahan perilakunya,” tutur Kevin.
Andi Nur Fariha selaku pemateri ketiga membawakan tema “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital”. Andi menekankan, penyebab lahirnya generasi dangkal adalah literasi yang rendah, tetapi konsumsi digital tinggi.
Baca Juga : Kreatif Berjualan di Lokapasar
Itu sebabnya, literasi digital diperlukan sebagai fondasi kesadaran kritis dalam berselancar di dunia digital yang sarat akan tsunami informasi. “Literasi digital yang baik dapat berperan sebagai penyaring antara informasi yang benar dan yang salah,” tegasnya.
Sesi pemberian materi diakhiri oleh Maya Oktharia dengan tema “Analisis Kasus Cyberbullying dan Cara Menghentikannya”. Maya memaparkan bahwa perundungan siber tidak hanya terdiri dari satu jenis saja, namun terbagi menjadi enam jenis. Salah satunya adalah impersonation atau peniruan, di mana seseorang menyamar sebagai orang lain untuk menyerang korban.
Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memenangkan hadiah dari panitia berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Baca Juga : Produktif di Era Internet, Manfaatkan Platform Digital untuk Tingkatkan Pemasaran
Salah seorang peserta, Dimas, bertanya tentang bagaimana cara memberikan pencerahan kepada kaum milenial agar produktif di dunia digital. Menurut Kevin, kita harus mengenal potensi diri sendiri. “Setelah itu, kembangkan potensi tersebut lewat dunia digital,” pungkasnya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.