Kamis, 02 September 2021 23:02

Pastikan Kebenaran Berita Sebelum Disebar, Lawan Kabar Bohong

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pastikan Kebenaran Berita Sebelum Disebar, Lawan Kabar Bohong

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Duta Literasi Digital, Upi Asmaradhana; Tokoh Masyarakat Mandar, Farhan Ali Afsar; Dosen Komunikasi Universitas Fajar, Muhammad Bisyri; serta Kreator Konten dan Pemengaruh (influencer), Dian Putri Nitami.

RAKYATKU.COM, MAJENE - Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 2 September 2021 di Majene, Sulawesi Barat.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Bersama Lawan Kabar Bohong”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Duta Literasi Digital, Upi Asmaradhana; Tokoh Masyarakat Mandar, Farhan Ali Afsar; Dosen Komunikasi Universitas Fajar, Muhammad Bisyri; serta Kreator Konten dan Pemengaruh (influencer), Dian Putri Nitami. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Hesty Imaniar selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Baca Juga : Begini Penjelasan Kadiskominfo Makassar Soal Literasi Digital

Acara dimulai dengan sambutan video Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Upi Asmaradhana yang membawakan tema “Kenali dan Pahami Rekam dan Jejak Digital”. Dia mengatakan, diperlukan kebijaksanaan berinternet untuk menghindari jejak digital di kemudian hari. Selain itu, luangkan waktu selama 10 menit untuk membaca dan memverifikasi informasi yang diterima sebelum diunggah di media sosial.

Berikutnya, Dian Putri Nitami menyampaikan materi “Dampak Penyebaran Berita Hoaks”. Dia mengingatkan bahwa berita bohong atau hoaks bisa memicu perpecahan, baik antar individu maupun kelompok. Hal tersebut disebabkan penggiringan opini terhadap seseorang, sehingga menimbulkan kebencian terhadap orang tersebut.

Baca Juga : Kreatif Berjualan di Lokapasar

Sebagai pemateri ketiga, Muhammad Bisyri membawakan tema “Asertif Menyuarakan Pendapat Dalam Dunia Digital”. Menurut dia, pengguna media sosial harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan perbuatan. “Ada hubungan langsung dan tidak langsung, kenal maupun tidak kenal dengan individu lain di dunia maya, sehingga harus diatur dengan baik dalam menyampaikan ide atau informasi,” ujar Kepala Humas Universitas Fajar ini.

Adapun Farhan Ali Afsar, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema “Digital Safety Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Dia menekankan untuk senantiasa memverifikasi berita dari sumber terpercaya. “Jika ingin meneruskan foto, video atau berita, sebaiknya tidak dipotong karena dapat memberikan perbedaan makna atau persepsi,” ujarnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Baca Juga : Produktif di Era Internet, Manfaatkan Platform Digital untuk Tingkatkan Pemasaran

“Apa saja yang diperlukan jika ingin beretika di media sosial?” tanya Muhammad Fadhel, salah satu peserta kegiatan Literasi Digital. Farhan Ali Afsar mengatakan, kadang kita tidak menyadari keberadaan orang lain di dunia maya sehingga tidak berpikir jauh sebelum berkomentar. “Jangan menyinggung orang lain dan hargai privasi orang lain. Tujuan bermedia sosial adalah menjalin pertemanan sehingga harus menghindari komentar yang memicu perpecahan, pertentangan maupun konflik baru,” terangnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

#Literasi Digital Sulawesi