Rabu, 01 September 2021 23:15

Bijaklah Bermedia Sosial, Santun Berbahasa, dan Kritis ketika Menerima Informasi

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bijaklah Bermedia Sosial, Santun Berbahasa, dan Kritis ketika Menerima Informasi

Webinar kali ini dipandu oleh Aguslia Hidayah sebagai moderator dengan menghadirkan empat narasumber, yaitu ASN sekaligus narablog Andy Tenri Pada, Head of Media Publication LSPR Jakarta, Nala Edwin; Google News Initiative & anggota AMSI, Rahmat; narablog sekaligus pegiat media sosial, Terry Endropoetro.

RAKYATKU.COM, MINAHASA UTARA - Sebanyak 863 peserta mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 1 September 2021 di Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Menjadi Pengguna Internet yang Beradab”.

Webinar kali ini dipandu oleh Aguslia Hidayah sebagai moderator dengan menghadirkan empat narasumber, yaitu ASN sekaligus narablog Andy Tenri Pada, Head of Media Publication LSPR Jakarta, Nala Edwin; Google News Initiative & anggota AMSI, Rahmat; narablog sekaligus pegiat media sosial, Terry Endropoetro. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Baca Juga : Begini Penjelasan Kadiskominfo Makassar Soal Literasi Digital

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama, Nala Edwin, menyampaikan tema “Informasi, Identitas, dan Jejak Digital di Media Sosial". Menurut dia, sisi negatif media sosial yang perlu diwaspadai warganet, di antaranya penyebaran hoaks; kecenderungan berbagi informasi yang berlebihan; batasan privasi dan publik menjadi samar; merasa dekat dengan tokoh yang tidak dikenal, sehingga mudah berkomentar; serta tak sengaja membagikan informasi yang keliru. "Setiap informasi itu perlu dicek, meskipun sebenarnya ingin percaya dengan informasi tersebut," katanya.

Selanjutnya, Andy Tenri Pada, mengusung paparan berjudul “Menjadi Pengguna Bijak di Media Sosial”. Ia mengatakan, kiat bijak dalam bermedia sosial, misalnya mengunggah konten yang bermanfaat, berpikir sebelum berkomentar, menjaga privasi, kritis terhadap informasi yang diterima, bangun citra diri yang kuat, serta bergabung dengan komunitas yang bertujuan positif.

Baca Juga : Kreatif Berjualan di Lokapasar

"Apa yang dibagikan di media sosial akan menjadi jejak digital bagi pemiliknya dan akan menjadi negatif jika tidak bijak. Jempolmu adalah harimaumu," tutur dia.

Pemateri ketiga, Terry Endropoetro, memaparkan materi bertema “Berbahasa yang Baik di Dunia Digital”. Menurut dia, santun dalam berbahasa akan mencerminkan sifat, perilaku, dan budi pekerti seseorang. Bahasa yang baik dan santun perlu disampaikan untuk menghargai dan menghormati orang lain. "Karenanya, sebelum mengirim pesan, baca ulang untuk meyakinkan bahwa pesan yang akan disampaikan sudah lengkap," jelasnya.

Adapun Rahmat, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan paparan berjudul “Pahami Berbagai Fitur Keamanan Di Berbagai Aplikasi Media Sosial”. Ia mengatakan, beberapa cara untuk meningkatkan pengamanan akun media sosial, yaitu kurangi kiriman aktivitas pribadi, kendalikan data digital, dan perkuat kata sandi. Selain itu, warganet juga dapat memeriksa potensi kebocoran surel akun media sosialnya pada laman haveibeenpwned.com. "Umumnya di semua platform media sosial sudah menerapkan two password authentication, ibaratnya kalau pintu rumah sudah terkunci, akan lebih aman lagi dengan menggembok pagar," imbuhnya.

Baca Juga : Produktif di Era Internet, Manfaatkan Platform Digital untuk Tingkatkan Pemasaran

Setelah sesi pemaparan materi, moderator melanjutkan kegiatan tersebut dengan sesi tanya jawab yang disambut dengan beragam pertanyaan menarik dari para peserta. Panitia memberikan hadiah uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta.

Salah seorang peserta, Nilawati, bertanya tentang bagaimana keandalan fitur keamanan di media sosial terkait dengan kebocoran data. Rahmat mengatakan, fitur keamanan yang ada di platform media sosial memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Namun, umumnya kebocoran data terjadi lantaran adanya oknum, bukan disebabkan sistem yang bermasalah.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Baca Juga : Dampingi Anak Berinternet, Ajarkan Kewaspadaan di Dunia Maya

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

#Literasi Digital Sulawesi