Sabtu, 21 Agustus 2021 11:08

Situs Resmi Taliban Kini Hilang dari Internet

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Situs Resmi Taliban Kini Hilang dari Internet

Situs resmi Taliban sebelumnya memiliki perlindungan dari CloudFlare, sebuah perusahaan yang berbasis di San Francisco yang membantu situs web mengirimkan konten dan bertahan dari serangan siber.

RAKYATKU.COM - Situs resmi Taliban" href="https://rakyatku.com/tag/taliban">Taliban dilaporkan menghilang dari internet. Situs ini kerap memublikasikan kegiatan dan pesan kepada orang-orang di dalam ataupun di luar Afghanistan.

Dilansir dari Washington Post, Sabtu (21/8/2021), situs itu mendadak offline pada Jumat (20/8/2021). Belum diketahui apa penyebab atau pihak yang patut disalahkan atas hilangnya situs tersebut.

Situs ini sebelumnya memiliki perlindungan dari CloudFlare, sebuah perusahaan yang berbasis di San Francisco yang membantu situs web mengirimkan konten dan bertahan dari serangan siber.

Baca Juga : Serangan Bom Saat Salat Jumat di Afghanistan, Mayat di Mana-Mana

Belum ada tanggapan dari CloudFlare apakah mereka masih melindungi situs Taliban tersebut.

Situs Taliban memiliki lima versi dengan berbeda bahasa mulai dari Pashto, Dari, Arab, Urdu, hingga Inggris.

SITE Intelligence Group yang memantau ekstremisme online mengatakan banyak grup WhatsApp yang digunakan Taliban juga telah ditutup.

Baca Juga : Dinilai Menyesatkan, Taliban Larang TikTok hingga PUBG

WhatsApplayanan obrolan terenkripsi yang digunakan secara luas di sebagian besar dunia yang dimiliki oleh Facebook telah melarang akun resmi Taliban dari layanannya.

Juru bicara WhatsApp Alison Bonny menolak berkomentar apakah perusahaan telah mengambil tindakan baru terhadap Taliban pada hari Jumat kemarin, tetapi ia kembali mengulangi pernyataan perusahaan Facebook sebelumnya tentang masalah ini secara umum.

"Kami berkewajiban untuk mematuhi undang-undang sanksi AS. Ini termasuk melarang akun yang tampaknya mewakili diri mereka sendiri sebagai akun resmi Taliban. Kami mencari lebih banyak informasi dari otoritas AS yang relevan mengingat situasi yang berkembang di Afghanistan," katanya.

#Taliban