Senin, 09 Agustus 2021 19:25

Keluarga Tenaga Kesehatan yang Meninggal akibat Covid-19 di Arab Saudi Dapat Santunan Rp1,9 Miliar

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Keluarga Tenaga Kesehatan yang Meninggal akibat Covid-19 di Arab Saudi Dapat Santunan Rp1,9 Miliar

Penerima santunan termasuk kerabat pekerja Saudi dan ekspatriat. Begitu pula personel sipil dan militer di sektor kesehatan publik dan swasta.

RAKYATKU.COM -- Pemerintah Saudi menghargai jasa para pahlawan kesehatan. Khususnya tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Keluarga mereka mendapat santunan SR500.000 atau sekitar Rp1,9 miliar. Santunan tersebut mulai didistribusikan kepada para penerima.

"Bantuan tersebut sebagai pengakuan atas jasa dan pengorbanan petugas kesehatan selama pandemi," ujar Menteri Kesehatan dan Ketua Dewan Kesehatan Saudi, Dr Tawfiq Al-Rabiah seperti dikutip dari Arab News, Senin (9/8/2021).

Baca Juga : Masih Ada 26 Jemaah Haji Indonesia 1444 H Dirawat di RS Arab Saudi

Penerima santunan termasuk kerabat pekerja Saudi dan ekspatriat. Begitu pula personel sipil dan militer di sektor kesehatan publik dan swasta.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Dr Mohammed Al-Abd Al-Aly dalam konferensi pers Minggu (8/8/2021) menyatakan kurva epidemiologi negara itu mengalami penurunan nyata dalam jumlah kasus baru.

Dia mengatakan, vaksin telah memainkan peran utama dalam perkembangan ini. Dia sekaligus mengecam klaim bahwa anak-anak meninggal dunia setelah disuntik.

Baca Juga : Satu Jemaah Haji Pulang ke Tanah Air Usai Jalani Perawatan di Arab Saudi

"Itu adalah kebohongan dan kekeliruan yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan," katanya.

Negara ini sedang mempersiapkan siswa untuk kembali ke sekolah pada akhir bulan ini. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan mendorong orang untuk melakukan vaksinasi dan tidak menjadi korban rumor.

"Jangan tertipu. Vaksin itu aman dan efektif, 99 persen dari mereka yang berada di unit perawatan intensif karena Covid-19 tidak divaksinasi. Para ahli di seluruh dunia mengklasifikasikan tahap pandemi saat ini sebagai 'pandemi orang yang tidak divaksinasi'," katanya.

Baca Juga : Arab Saudi Beri Penghargaan Tiga Negara Pengirim Jemaah Haji Terbanyak

Sementara juru bicara Kementerian Pendidikan, Ibtisam Al-Shehri mengatakan, kampanye vaksinasi siswa di atas usia 12 tahun dan staf pendidikan terus berlanjut.

"Kembali ke sekolah adalah faktor paling penting untuk menunjukkan kembalinya kehidupan normal yang sebenarnya," katanya.

Siswa sekolah yang divaksinasi penuh pada tingkat menengah dan menengah akan dapat bersekolah sejak awal tahun ajaran baru.

Baca Juga : Arab Saudi Ubah Kebijakan Masyair, Tak Ada Lagi Lokasi Khusus Negara Tertentu

Tetapi siswa sekolah dasar akan melanjutkan pendidikan mereka secara online, seperti juga mereka yang berada di tingkat menengah tetapi di bawah 12 tahun.

“Langkah-langkah ini akan berlanjut hingga akhir Oktober atau sampai kita mencapai kekebalan kelompok sebesar 70 persen, mana yang lebih dulu,” tambah Al-Shehri.

Ada 3,1 juta siswa di tingkat menengah dan menengah di Arab Saudi dan 45 persen telah menerima satu dosis, 19 persen memiliki keduanya, dan 6 persen telah pulih dari Covid-19.

Baca Juga : Suhu di Arab Saudi Tembus 46 Derajat Celsius, Jemaah Haji Sebut bak "Neraka"

Arab Saudi melaporkan 731 kasus baru pada hari Minggu, meningkatkan jumlah total infeksi menjadi 533.516. Dari kasus baru, 151 berada di Makkah, 132 di Provinsi Timur, dan 129 di Riyadh.

Ada tambahan 620 pasien sembuh, sehingga total ini menjadi 514.982, dan 14 kematian terkait virus corona membuat jumlah kematian menjadi 8.334. Lebih dari 29,9 juta vaksin telah diberikan sejauh ini di Arab Saudi, dengan laju 359.695 per hari.

 

#arab saudi