Rabu, 21 Juli 2021 20:36

Tinjau Gudang Beras, Jokowi Sebut Pemerintah Siapkan Rp55,21 Triliun untuk Bantu Warga Terdampak PPKM

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo

Ada 28,2 juta keluarga terdampak PPKM di Indonesia yang akan mendapatkan bantuan beras 10 kilogram per keluarga.

RAKYATKU.COM,JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa kebutuhan stok kementan">beras nasional saat ini dalam kondisi aman dan terkendali.

Kepastian itu disampaikan Jokowi usai mengecek langsung kondisi beras nasional di gudang Bulog Jakarta Utara, Rabu (21/7/2021).

"Saya memastikan bahwa stok nasional untuk beras cukup. Tadi Pak Kabulog menyampaikan bahwa stok yang ada di Bulog 1.373 juta ton. Artinya stok kita cukup," ujar Jokowi.

"Saya mengecek dan mengontrol kesiapan dari bantuan beras yang akan diberikan kepada masyarakat," katanya.

Baca Juga : Survei Terbaru Calon Gubernur Sulsel: Menteri Pertanian, Kabaharkam, Waketum Golkar Hingga Bupati Gowa Teratas

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah telah menambah anggaran sebesar Rp55,21 triliun untuk membantu masyarakat yang terdampak penerapan PPKM.

Anggaran sebesar itu digunakan untuk program-program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta keluarga dengan estimasi total penerima manfaat adalah 40 juta orang selama 12 bulan. Total anggarannya adalah Rp28,3 triliun.

Ada juga program Kartu Sembako yang ditujukan untuk 18,8 juta keluarga. Estimasi total penerima manfaat adalah 75,2 juta orang dengan alokasi anggaran Rp49,89 triliun. Masing-masing keluarga mendapat Rp200 ribu/bulan selama 14 bulan.

Baca Juga : Panen Jagung di Lokasi Food Estate Gunung Mas Memuaskan

Yang juga tak kalah penting adalah program bantuan beras Bulog, yaitu pemberian beras 10 kilogram/keluarga bagi 28,2 juta keluarga atau 115,2 juta orang yang merupakan penerima bantuan sosial tunai dan kartu sembako dengan anggaran Rp3,58 triliun.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga memastikan bahwa kebutuhan beras nasional saat ini dalam kondisi aman. Tidak ada kekurangan apalagi kelangkaan. Lebih khusus kondisi pangan di wilayah Jawa dan Bali. Sejumlah daerah di sana masih terus melakukan panen raya dan produksi.

"Sepanjang data yang kita miliki serta dari hasil aktualisasi di lapangan. Insyaallah semua dalam kendali dan cukup aman. Apalagi untuk Jawa Bali, stok komoditi pangan kita lebih khusus pada beras dan lain-lain sangat terkendali cukup baik, bahkan kita sangat over stock di beberapa daerah. Oleh karena itu dalam kondisi apapun, sesuai perintah Bapak Presiden (Jokowi), stok pangan kita untuk kebutuhan 270 juta jiwa bisa kita persiapkan," katanya.

Baca Juga : Pupuk Indonesia Dukung Sulsel Menuju Swasembada Pangan 2024. Mentan: Manfaatkan Lahan Rawa

Mentan menambahkan, dari hasil pemantauannya sejauh ini, gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia sudah mencapai 98 persen yang terisi stok beras nasional. Jumlah tersebut bahkan bisa meningkat berlipat-lipat seiring masa panen raya di sejumlah daerah yang masih berlangsung.

"Kita siap melakukan intervensi sesuai kebutuhan dan jika memang dibutuhkan," katanya.

Sebagimana data yang dikeluarkan BPS dan juga diolah Kementerian Pertanian, produksi beras pada bulan Juni mencapai 2,59 juta ton. Ditambah stok yang ada menjadi 10,6 juta ton pada posisi akhir Juni 2021.

Baca Juga : Mantan Gubernur Sulsel Hadiri Pelantikan Andi Amran Sulaiman Jadi Menteri Pertanian RI

Di samping itu, kondisi stok pada akhir tahun 2020 mencapai 7,3 juta ton dan perkiraan produksi dalam negeri mencapai 30,8 juta ton, serta perkiraan kebutuhan mencapai 29,6 juta ton, maka ada surplus 8,5 juta ton.

#PPKM #kementan #Syahrul Yasin Limpo