RAKYATKU.COM - Warga di Kota Taez, Yaman, merayakan Iduladha 2021" href="https://rakyatku.com/tag/iduladha-2021">Iduladha 2021 dengan ayam" href="https://rakyatku.com/tag/hewan-kurban">mengurbankan ayam.
Dikutip AFP, Rabu (21/7/2021), salah satu penduduk bernama Fadel al-Sbei mengaku mengurbankan dua ayam untuk disembelih.
Fadel adalah ayah dari enam orang anak. Dia hanya mendapatkan upah USD2 (sekitar Rp 29 ribu) per hari. Pekerjaannya sebagai pengiriman barang.
Baca Juga : Seekor Ayam Menyelinap Masuk, Pentagon Terapkan Penanganan Standar
Dengan upah itu, Fadel hanya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sulit bagi dia untuk membeli kambing, unta, atau sapi sebagai hewan kurban saat Iduladha.
Banyak warga Yaman lainnya yang hidup dalam kemiskinan akibat perang besar yang menjerumuskan mereka ke krisis kemanusiaan terburuk di dunia, berdasarkan data dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Situasinya sangat buruk. Saya pergi ke pasar untuk membeli hewan kurban dan harganya sangat mahal. Saya tidak mampu membeli apa pun," kata Fadel.
Baca Juga : Perang Ganggu Pembebasan WNI Asal Makassar yang Jadi Sandera di Yaman
"Domba dan kambing dijual antara 150 ribu dan 200 ribu riyal (sekitar Rp 8,7 juta hingga Rp11,6 juta). Saya hanya mampu membeli ayam untuk hari raya Iduladha," ucap Fadel.
"Harga pakaian sangat mahal dan saya tidak bisa membelinya. Hidup ini sangat sulit," kata dia lagi.
Riyal Yaman mencapai level terendah. Di beberapa daerah USD1 bisa senilai dengan 1.000 riyal Yaman.
Baca Juga : Dapat Perlakuan Baik, Kemenlu RI Tengah Berupaya Pulangkan ABK WNI yang Disandera di Yaman
Taez, kawasan yang dikepung pemberontak Huthi, menjadi daerah yang paling terdampak sejak konflik terjadi pada 2014. Kesulitan yang dirasakan Fadel juga dialami Mohammed al-Sharaabi.
"Harganya benar-benar gila. Kami tidak dapat membeli kambing karena harganya mahal. Tahun ini sulit membeli hewan kurban karena krisis dan kekuatan dolar serta riyal Saudi," kata Mohammed.