Rabu, 07 Juli 2021 17:04

Kesaksian Orang Tua Andy, Korban Tewas Kebakaran Jalan Pelita Makassar

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rahman.
Rahman.

Andy Anwar Raja Amir diperkirakan tidur sekitar pukul 22.00 Wita setelah datang dari takziah karena kebetulan ada tetangganya yang baru meninggal dunia.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Andy Anwar Raja Amir (22) tewas terpanggang api yang melalap rumahnya yang dia huni bersama orang tua dan saudaranya di Jalan Pelita Raya, Kelurahan Rappocini, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 02.00 Wita, Rabu (7/7/2021).

Ayah tiri Andy, Rahman (60), mengatakan pada saat kebakaran dirinya belum sempat tidur. Dia pun masih bisa membangunkan seluruh anggota keluarganya di dalam rumah yang sedang tertidur lelap.

Di rumah yang terdiri dua lantai itu terdapat 6 kamar, 2 di lantai satu dan 4 kamar di lantai dua, yang mana salah satunya tempat tidur Andy.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan Logistik Korban Kebakaran Jalan Andi Djemma Makassar

Rahman mengatakan, Andy diperkirakan tidur sekitar pukul 22.00 Wita setelah datang dari takziah karena kebetulan ada tetangganya yang baru meninggal dunia.

Pada saat Rahman datang membangunkan anaknya di kamar lantai dua, ia sempat lupa membangunkan Andy. Rahman pun kembali untuk membangunkan Andy di kamarnya dengan memanggil dan mengetuk-getuk pintu kamar, tetapi tidak ada respons.

"Pada saat kebakaran saya langsung pergi kasih bangun anak-anak, tapi lupa yang satunya itu (Andy). Jadi saya kembali diketok-ketok pintu kamarnya, tapi tidak bangun. Mungkin keenakan-mi mungkin tidur toh," kata Rahman saat ditemui di lokasi kejadian.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Kebakaran di Galangan Kapal Makassar

Api yang sudah mulai membesar, akhirnya Rahman meninggalkan kamar Andy dan lari keluar rumah karena takut terjebak nantinya.

"Tapi, karena saya sudah takut terjebak di dalam akhirnya saya lari keluar mi," ujarnya.

"Mamanya teriak mi Andy, Andy di atas, tapi tidak bisa mi masuk karena api sudah besar," sambung Rahman.

Baca Juga : FKKM Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Rappokalling dan Rappocini

Setelah dilakukan pemadaman barulah dilakukan pencarian dari tim petugas kebakaran.

Pada saat pencarian, keberadaan Andy sempat dipertanyakan oleh petugas pemadam kebakaran. Ini untuk memastikan apakah ada di dalam rumah atau tidak ada pada saat kejadian.

Rahman pun menjawab dengan yakin bahwa Andy ada di dalam rumah dan tidak keluar pada saat terjadi kebakaran. Keyakinan itu diperkuat karena ibunya sempat mendengar suara kipas di dalam kamar Andy dan sandalnya juga ada di rumah.

Baca Juga : Heroik, Aksi Personel Damkar Makassar Selamatkan Balita dari Kepungan Api

"Saya sebenarnya tidak lihat tidur, tapi mamanya bilang kipas anginnya bunyi-bunyi tadi di atas dan sandalnya juga masih ada. Jadi saya pikir, jelas Andy masih ada di atas karena itu anak jarang ji juga begadang," ucap Rahman.

Akhirnya setelah dilakukan pencarian cukup lama, jasad Andy ditemukan dalam kondisi terbakar dan sudah meninggal dunia.

"Lama itu dicari ternyata tertimbun di depan jalan masuk ke WC dengan seng-seng di atasnya di lantai satu dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara," ujar Rahman.

Baca Juga : Vihara Girinaga Kebakaran Usai Ibadah Waisak, Diduga karena Lilin Jatuh

Menurut Rahman, keseharian Andy cukup baik. Ia suka menolong orang kalau ada yang minta bantuan.

Jenazah Andy pun telah dimakamkan siang tadi di Tempat Pekuburan Umum (TPU) Sudiang.

#Kebakaran Makassar #tewas terbakar