Selasa, 01 Juni 2021 09:01

Soal Gempa Magnitudo 8.5 dan Tsunami pada 4 Juni, Ini Penjelasan Resmi BMKG

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ILUSTRASI (FOTO: PIXABAY)
ILUSTRASI (FOTO: PIXABAY)

BMKG menyatakan telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang melalui kanal SMS.

RAKYATKU.COM -- Setelah gerhana bulan total, muncul isu gempa dahsyat yang diikuti tsunami" href="https://rakyatku.com/tag/tsunami">tsunami. Info yang mengatasnamakan BMKG" href="https://rakyatku.com/tag/bmkg">BMKG beredar di media sosial.

Dalam pesan itu disebutkan, gempa dengan magnitudo 8,5 terjadi pada 4 Juni 2021 pukul 10:14:45 WIB. Lengkap dengan titik koordinat 10.50LS dan 114.80 BT. Pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa dahsyat itu disebutkan diikuti tsunami" href="https://rakyatku.com/tag/tsunami">tsunami di pesisir Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga : BMKG Lakukan TMC Antisipasi Cuaca Ekstrem Periode Mudik Lebaran

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono yang dikonfirmasi soal isu ini, membantah.

Dalam pernyataan resmi BMKG, ternyata telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang melalui kanal SMS.

BMKG dan Kominfo telah merespons secara cepat dengan melakukan klarifikasi terhadap sistem pengirim informasi yang salah tersebut, melalui saluran/kanal komunikasi yang sama, SMS BMKG-Kominfo.

Baca Juga : Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Kepulauan Selayar Sulsel

"Saat ini BMKG bersama Kominfo sedang melakukan penelusuran dan investigasi lebih mendalam terhadap penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa berpotensi tsunami," kata BMKG.

Karena itu, masyarakat diimbau agar tetap tenang, karena hasil monitoring BMKG saat ini tidak terjadi gempa berkekuatan M8,5 di wilayah Indonesia, sehingga secara institusi BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Lebih lanjut dijelaskan, informasi yang tersebar tersebut juga bukan merupakan prediksi gempa yang akan terjadi dalam waktu dekat, karena hingga saat ini belum ada satu pun teknologi di dunia yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan, di mana, dan berapa besar kekuatan gempa akan terjadi.

Baca Juga : Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Palu, Sulawesi Tengah

"Masyarakat agar tetap mengupdate informasi BMKG melalui saluran resmi seperti website, saluran komunikasi infobmkg berbasis media sosial, Call Center 196 maupun kantor BMKG terdekat," tambahnya.

Update Prakiraan Cuaca 31 Mei-7 Juni 2021

BMKG memonitor perkembangan bibit siklon tropis (Sistem Depresi Tropis 04W) yang terdeteksi tumbuh pada 30 Mei 2021, pukul 07.00 WIB di sekitar Samudera Pasifik Barat daya sebelah Timur-Tenggara Filipina (5.9° LU 133.1°BT).

Baca Juga : Prediksi BMKG, El Nino Bertahan hingga Akhir Tahun 2023

Kecepatan angin maksimum di sekitar Sistem Depresi Tropis tersebut (Sistem 04W) mencapai 30 knot (56 km/jam), dan tekanan udara minimumnya mencapai 1004 hPa.

Berdasarkan pantauan citra satelit cuaca Himawari-8, teridentifikasi aktivitas awan konvektif yang signifikan dan presisten dalam 6 jam terakhir di sekitar Sistem 04W.

Pergerakan Sistem 04W menunjukkan ke arah Barat hingga Barat Laut menjauhi wilayah Indonesia dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis.

Baca Juga : Gempa M 5,2 Guncang Meulaboh Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

Hasil analisis dinamika atmosfer-laut menunjukkan bahwa terdapat aktivitas Gelombang Kelvin yang cukup aktif di sekitar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua bagian utara. Sedangkan Gelombang Rossby Ekuatorial cukup aktif di sekitar wilayah Jawa dan Samudera Pasifik sebelah timur Filipina.

Sementara itu perlambatan dan belokan angin terjadi di beberapa wilayah yang cukup berpengaruh pada pembentukan potensi awan hujan dan dapat menimbulkan potensi hujan intensitas sedang-lebat di beberapa wilayah.

Berdasarkan analisis terhadap perkembangan fenomena atmosfer tersebut, BMKG memprediksi adanya potensi hujan sedang-lebat dapat terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut:

Baca Juga : Gempa M 5,2 Guncang Meulaboh Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

31 Mei-1 Juni 2021

Aceh, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep.Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

2-4 Juni 2021

Baca Juga : Gempa M 5,2 Guncang Meulaboh Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kep.Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

5-7 Mei 2021

Aceh, Kep.Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Baca Juga : Gempa M 5,2 Guncang Meulaboh Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

Sementara untuk dua hari ke depan berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak banjir/bandang dengan kategori WASPADA perlu diwaspadai di wilayah sebagai berikut:

Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Papua. (wilayah terdampak dengan skala kabupaten-kecamatan dapat diakses di laman web https://signature.bmkg.go.id/)

Prakiraan Tinggi Gelombang

Baca Juga : Gempa M 5,2 Guncang Meulaboh Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

31 Mei-7 Juni 2021

Tinggi Gelombang 1.25 - 2.5 meter (Moderate Sea):

Teluk Lampung bagian selatan, Laut SawuSelat Ombai, Selat Karimata bagian selatan, Perairan utara P Jawa hingga Kep Kangean, Laut Jawa, Perairan selatan Kalimantan, Perairan selatan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Sumbawa, Selat Lombok bagian utara, Perairan Kep. Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Laut Flores, Perairan Baubau, Teluk Tolo, Perairan selatan Kep. Banggai - Kep. Sula, Laut Maluku, Perairan Bitung - Likupang, Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Laut Seram Laut Halmahera, Perairan Misool - Sorong bagian selatan, Perairan Fakfak - Kaimana, Perairan Amamapare, Perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Baca Juga : Gempa M 5,2 Guncang Meulaboh Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

Tinggi Gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea):

Selat Malaka bagian utara,Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Mentawai, Perairan Bengkulu, Selat Sunda bagian barat, Perairan selatan Jawa hingga Sumba Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT, Selat Bali - Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan Perairan selatan P. Sawu - P. Rotte - Kupang, Perairan Wakatobi, Perairan selatan P. Buru - Ambon - P. SeramLaut Banda, Perairan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar, Perairan Kep. Kei - Kep. AruLaut Arafuru.

Tinggi Gelombang 4.0 - 6.0 meter (Very Rough Sea):

Baca Juga : Gempa M 5,2 Guncang Meulaboh Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

Samudera Hindia barat Sumatra.


BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan, berupa hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es.

Hal ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

Baca Juga : Gempa M 5,2 Guncang Meulaboh Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

 

#gempa dahsyat #gempa 8.5 #Tsunami #bmkg #prakiraan cuaca sepekan