Rabu, 19 Mei 2021 15:01

3.350 Roket Telah Ditembakkan ke Wilayah Israel, Dari Mana Hamas Dapat Dana Perang?

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rudal Qassam merupakan senjata andalan Hamas (Foto: 24h)
Rudal Qassam merupakan senjata andalan Hamas (Foto: 24h)

Serangan lebih dari 3.000 roket Hamas itu juga menjadi serangan tertinggi yang dilakukan Hamas selama sejarah.

RAKYATKU.COM - Militer Israel dan militan Hamas masih terus menyerang satu sama lain.

Dilansir dari i24news.tv pada Selasa (18/5/2021), menurut IDF, sekitar 3.350 roket telah ditembakkan oleh Hamas dari Jalur Gaza ke wilayah Israel.

Di mana sekitar 500 peluncuran yang gagal dan jatuh di Jalur Gaza.

Baca Juga : Iran Berjanji Balas Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel

Hanya saja karena Israel memiliki Sistem Pertahanan Udara Iron Dome. Maka sekitar 90% serangan roket itu gagal.

Walau begitu, kehadiran lebih dari 3.000 roket Hamas membuat militer Israel kewalahan.

Terkadang Iron Dome tidak selalu berhasil menangkis serangan itu. Jadi, ada juga korban berjatuhan dari pihak sipil Israel.

Baca Juga : Korban Tewas di Palestina Tembus 14 Ribu Orang, 5.600 Anak-anak

Selain itu, serangan lebih dari 3.000 roket Hamas itu juga menjadi serangan tertinggi yang dilakukan Hamas selama sejarah.

"Hamas telah melakukan serangan yang sangat intens dalam hal laju tembakan," kata Jenderal Ori Gordin Israel kepada wartawan ketika serangan Israel terus mengenai sasaran.

Sebelumnya, Israel dan Hamas terlibat konflik paling parah pada 2014. Tapi saat itu Hamas tidak menggunakan roket sebanyak itu.

Baca Juga : Tidak Bertindak atas Kekerasan Israel Terhadap Palestina, FIFA Dikecam

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa IDF akan terus menyerang target teroris di Jalur Gaza.

Bahkan IDF telah menyerang rumah lima komandan Hamas, yang semuanya digunakan sebagai infrastruktur untuk operasi teroris.

Karena Hamas menggunakan ribuan roket, dari manakah asal dana itu?

Baca Juga : Menag Terbitkan Edaran Aksi Solidaritas & Doa Bersama Untuk Palestina

Dilansir dari forbes.com pada Selasa (18/5/2021), sebagian besar uang yang terkumpul berasal dari sumber-sumber yang mengarahkan bantuan mereka ke apa yang digambarkan Hamas sebagai amal untuk Palestina.

Sejak kemenangan Hamas dalam pemilihan Otoritas Palestina 2006, memang banyak organisasi bantuan internasional dan negara yang terus mengirimkan uang ke Gaza.

Konon semua itu untuk bantuan kemanusiaan.
Misalnya badan PBB untuk pengungsi Palestina yang menggalang dana untuk Gaza melalui situs webnya, dengan pembayaran melalui WorldPay, Arab Bank PLC di Gaza dan HSBC di Amman, Yordania.

Baca Juga : Pengamat: Ganjar-Mahfud Paling Tegas Soal Konflik Israel-Palestina

Dari badan PBB itu, ada anggaran tahunan sebesar 400 juta Dolar AS.

Lalu ada 7 miliar Dolar AS hingga 10 miliar Dolar AS yang telah diterima Otoritas Palestina sejak 1993 berasal dari Uni Eropa, PBB, AS, Arab Saudi, dan negara-negara Liga Arab lainnya.

Prancis sendiri telah mengirim lebih dari 3 miliar. Dolar AS. Selain itu, Otoritas Palestina mendapat beberapa negara donor, termasuk Mesir, Inggris, dan AS.

Baca Juga : Pengamat: Ganjar-Mahfud Paling Tegas Soal Konflik Israel-Palestina

Ketiga negara itu sering mengirim sejumlah uang yang dirahasiakan untuk membantu warga Palestina di Gaza.

Hanya saja, arus uang tunai ini tidak banyak membantu perkembangan negara Palestina yang layak atau perdamaian di wilayah tersebut.

Sebaliknya, hal itu telah membantu mendorong agenda teroris kepemimpinan Palestina, dan membuat rakyat Palestina tertindas dan kehilangan haknya.

#Hamas #Israel