RAKYATKU.COM - Serangan udara Israel menewaskan 53 warga Palestina. Termasuk 14 anak-anak dan tiga perempuan, dalam pengepungan Jalur Gaza pada Rabu dini hari atau sekitar pukul 03.00. Bertambahnya jumlah korban jiwa ini disampaikan Kementerian Kesehatan Gaza.
Sementara itu, lima orang dilaporkan tewas di Israel oleh roket yang ditembakkan dari Gaza. Selain itu, dua warga Palestina tewas semalam dalam serangan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Di kota Lod, selatan Tel Aviv yang dihuni warga campuran Yahudi-Palestina, warga Palestina turun ke jalan sebagai bentuk solidaritas untuk Yerusalem dan Gaza.
Baca Juga : Iran Berjanji Balas Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel
Bentrokan terjadi semalaman di Lod antara warga Palestina dan Yahudi Israel, di mana sejumlah bangunan dan mobil dibakar, dan sedikitnya satu sinagog terbakar.
Presiden Israel, Reuven Rivlin menyebut insiden di Lod sebagai “pogrom (serangan kekerasan besar)” yang dilakukan “gerombolan Arab haus darah”.
Pejabat keamanan Israel mengatakan mereka mengerahkan 16 batalyon polisi perbatasan dari Tepi Barat yang diduduki ke Lod dan kota-kota lain di Israel, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan "keadaan darurat" di Lod.
Baca Juga : Korban Tewas di Palestina Tembus 14 Ribu Orang, 5.600 Anak-anak
Sebanyak 320 warga Palestina lainnya dilaporkan terluka dalam serangan brutal tersebut. Demikian dilansir Middle East Eye dikutip dari merdeka.com, Rabu (12/5).
Warga Palestina di Israel merupakan sekitar 20 persen dari populasi negara itu, dan tunduk pada sejumlah undang-undang diskriminatif dibandingkan dengan orang Yahudi-Israel. Kota dan desa yang dihuni mayoritas Palestina telah lama mengeluh diabaikan negara.