GOWA -- Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI telah menetapkan 1 Syawal atau Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah jatuh pada Kamis (13/5). Keputusan ini diambil setelah pemerintah menggelar sidang isbat dan melakukan rukyatul hilal pada 88 titik di seluruh Indonesia Selasa (11/5) kemarin.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa, Syamsuddin Bidol mengatakan untuk di Kabupaten Gowa, pelaksanaan Salat Idulfitri tingkat Kabupaten Gowa akan dilaksanakan di Masjid Agung Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, Jalan Masjid Raya Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu.
Dirinya menyebutkan bahwa pelaksanaan Salat Id di Masjid Agung Syekh Yusuf ini berdasarkan hasil Rapat Koordinasi beberapa waktu lalu yang dipimpin oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda), Hj. Kamsina.
Baca Juga : Logistik Pilkada di Gowa Siap Didistribusikan
Pemilihan masjid ini, kata Syamsuddin untuk menghindari kerumunan atau membludaknya jamaah yang datang. Selain itu pelaksanaan Salat Idulfitri di Masjid Agung Syekh Yusuf ini juga dinilai lebih memudahkan pengaturan dan pengontrolan Penerapan Protokol Kesehatan.
"Kita tidak laksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) agar tidak memancing orang untuk datang. Selain itu, di Masjid Agung Syekh Yusuf ini sebelumnya sudah ada budaya Protokol Kesehatan masyarakat sudah terbiasa dengan Protokol Kesehatan sehingga tidak terlalu diarahkan lagi," ujarnya.
Sama seperti dengan perayaan Salat Id sebelumnya, pelaksanaan Salat Idulfitri tahun ini akan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat yaitu menjaga jarak shaf. Begitupun setiap jamaah yang datang wajib menggunakan masker, hand sanitizer dan pengukuran suhu tubuh sebelum masuk area pelaksanaan Salat Idulfitri.
Baca Juga : Adnan Dapat Izin Pj Gubernur untuk Cuti Kampanye di Pilkada Gowa
"Jadi semua petugas yang ada di setiap pintu masuk, kami bekali dengan termogram, hand sanitizer dan masker jika ada jamaah yang lupa atau tidak membawa masker," ungkapnya.
Agar penerapan protokol kesehatan tetap berjalan secara ketat selama pelaksanaan Salat Idulfitri, Syamsuddin juga menyebutkan pihak melibatkan 200 lebih relawan. Para relawan akan ditempatkan dibeberapa titik untuk mengontrol shaf-shaf jamaah dan penerapan Protokol Kesehatan.
"Kalau masjid dan halamannya penuh kita siapkan Jalan Masjid Raya mulai dari Kantor Bupati Gowa dan shafnya kita atur seperti di Masjid Agung Syekh Yusuf. Ada relawan lebih 200 orang kita tugasnya di jalanan untuk membackup pengaturan shaf," jelaskan.
Baca Juga : Bupati Gowa Ajak Pemuda Sambut Bonus Demografi
Untuk kapasitas Masjid Agung Syekh saat ini dengan penerapan protokol kesehatan mampu menampung kurang lebih 1.700 jamaah. Secara keseluruhan masjid dan halamannya bisa menampung hingga 4000 jamaah.
Sementara untuk menghindari membludaknya jamaah di Masjid Agung Syekh Yusuf, dirinya berharap masyarakat untuk melakukan Salat Idulfitri di wilayah masing-masing tentunya dengan Protokol Kesehatan. Olehnya itu berdasarkan hasil Rapat Koordinasi dirinya juga meminta seluruh Camat, Lurah dan Kepala desa untuk melaksanakan Salat Idul Fitri di wilayah masing-masing.
"Kalau ini disiplin tidak menyebrang antar desa atau kelurahan dan kecamatan, maka warga yang melaksanakan Shalat idul Fitri terurai. Berarti yang datang ke Masjid Agung Syekh Yusuf tidak banyak. Kalau ini bisa berjalan sebagaimana mestinya, maka Masjid Agung Syekh Yusuf tidak akan dipenuhi oleh jamaah," harapnya.