RAKYATKU.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menyampaikan berbagai upaya dan terobosan merdeka belajar untuk memperbaiki pendidikan Indonesia.
Nadiem membeberkan empat kebijakan yang baik telah dilakukan maupun akan diteruskan oleh Kemendikbud untuk memperbaiki sistem pendidikan.
Pertama, perbaikan pada infrastruktur dan teknologi. Kedua, perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan. Ketiga, perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya. Keempat, perbaikan kurikulum, pedagogi dan asesmen.
Baca Juga : Bupati Gowa: Keberlanjutan Program Pendidikan Makin Tingkatkan SDM Unggul
Nadiem menyebut saat ini sudah ada 10 episode program merdeka belajar yang telah diluncurkan. Ia memastikan program itu akan diteruskan bersama inovasi lain.
Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) secara virtual, Minggu (2/5/2021), Nadiem mengatakan merupakan momentum untuk menghidupkan kembali pemikiran Ki Hajar Dewantara.
"Mulai hari ini, pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia tersebut haruslah kita jiwai dan kita hidupkan kembali agar lekas tercipta pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, serta terwujudnya kemerdekaan belajar yang sejati," ujar Nadiem.
Baca Juga : Pantau Proses Belajar Mengajar, Pj Bupati Bersama Plt Kadisdikbud Wajo Dengar Aspirasi Tenaga Pendidik
Nadiem yang saat upacara Peringatan Hardiknas 2021 menggunakan pakaian adat Rote NTT itu, menambahkan, sudah terlalu lama pemikiran Ki Hajar Dewantara tidak dimanfaatkan sepenuhnya.
Dia ingin anak Indonesia menjadi pelajar yang menggenggam teguh falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayatnya, dan pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Saifudin menyampaikan catatan untuk Kemendikbud-Ristek dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021. Dia menyebut, Hardiknas kali ini merupakan kali kedua peringatan selama pandemi Covid-19.
Baca Juga : Empat Kementerian Cari Solusi untuk Guru Non-ASN
Dia berharap, sekolah tatap muka yang akan segera dilaksanakan dapat dipersiapkan dengan matang. Ia juga berharap, vaksinasi guru harus segera diselesaikan.
Politikus Partai Golkar itu meminta agar ketertinggalan dalam pembelajaran selama setahun pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat dikejar.
Hetifah optimistis dengan bekerja keras pendidikan atau pembelajaran tatap muka tahun ini dapat berjalan sukses.
Baca Juga : Peringatan Hardiknas di Gowa, Guru Diharap Lebih Berinovasi