RAKYATKU.COM - Zakiah Aini (25 tahun) yang menjadi terduga teroris dalam penyerangan di halaman Mabes Polri Jakarta, Rabu sore (31/3/2021) menguak beberapa fakta mengenai sosoknya.
Zakiah diketahui merupakan warga asal Ciracas, Jakarta Timur, putri dari M. Ali yang lahir pada September 1995.
Zakiah juga merupakan mahasiswi di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat, jurusan Akutansi angkatan 2013.
Baca Juga : Polri Harap Sumbangsi Pemikiran Akademisi FH UMI Dapat Dipadukan
Namun di semester 5 Zakiah drop out/DO, tidak melanjutkan perkuliahannya hingga saat ini. Tak diketahui pasti apa yang menyebabkan wanita penyerang Mabes Polri itu berhenti kuliah.
Di samping itu, Zakiah Aini di mata para tetangganya dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Dikutip dari indozone.id, Ketua RT di kediaman Zakiah mengaku, bahwa anak bungsu dari 6 bersaudara itu tidak pernah bertegur sapa bahkan berjumpa dengan Zakiah.
Ketua RT setempat juga mengungkap, Zakiah kerap gonta-ganti nomor handphone sebelum melakukan penyerangan di Mabes Polri.
Baca Juga : Satgas PEN Bareskrim Polri Melaksanakan Supervisi ke Polda Sulsel
Hal itu berdasarkan pengakuan dari keluarga korban, yakni kakak kandung Zakiah yang kerap kesulitan untuk menghubungi Zakiah kerena tidak mengetahui nomor handphone milik adiknya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Zakiah Aini ditembak mati saat menerobos masuk ke halaman Mabes Polri, Rabu sore (1/4/2021) sekitar pukul 16.30 WIB.
Jasad Zakiah kemudian dibawa ke RS Polri Keramat Jati untuk dilakukan autopsi. Dari hasil tersebut, diketahui Zakiah tewas karena adanya tembakan yang tepat mengenai jantungnya.
Baca Juga : Bawahan Kena OTT, Kapolres Pinrang: Memang Ada Cuma Saya Tidak Mau Berikan Informasi
Jasad Zakiah pun langsung dimakamkan pada Kamis dini hari (4/1/2021) sekitar pukul 01.00 WIB di tempat pemakaman umum (TPU) Pondok Ranggon Jakarta Timur, dan hanya dihadiri oleh orangtua dan kakak Zakiah, serta beberapa petugas pemakaman.