RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Ketua Bidang Penelitian dan Pengkajian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulsel, Dr. Muhammad Ishaq Samad, menanggapi terjadinya aksi teror yang terjadi di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan.
Menurut Ishaq Samad, para pelaku terorisme ini memiliki pemahaman-pemahaman yang sangat radikalisme">radikal.
"Mereka memiliki pemahaman-pemahaman yang sangat radikal, dari misalnya surat wasiat dan sebagainya yang mereka menanti surga. Jadi begitu mereka meninggal, memang sudah siap mati berharap langsung masuk surga. Padahal, sebenarnya ajaran Islam tidak seperti itu," kata Ishaq Samad kepada Rakyatku, Kamis (1/4/2021).
Baca Juga : Humas Mabes Polri Gelar FGD Kontra Radikalisme di Makassar
Lanjut Ishaq Samad, Islam menghargai kemanusiaan dan memang dalam ajaran Islam ada ayat Al-Qur'an tentang itu.
"Siapa yang membunuh manusia itu satu nyawa itu sama dengan membunuh seluruh nyawa dan siapa yang menghidupkan satu nyawa itu dengan menghidupkan seluruh nyawa," kata Ishaq Samad merujuk pada Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat ke-32.
Terkait kalangan milenial menjadi pelaku aksi terorisme yang terjadi saat ini, Ishaq Samad mengatakan bahwa memang potensi untuk menjadi radikal itu sangat besar.
Baca Juga : Terduga Teroris yang Tewas Ditangkap di Sukoharjo Ternyata Dokter
"Jadi anak-anak milenial yang mengakses informasi yang demikian besar melalui media sosial. Itu banyak memperoleh informasi-informasi yang mengandung ajaran-ajaran atau paham-paham yang mendorong kepada kekerasan," ujarnya.
Menurut Ishaq Samad, hasil penelitian BNPT pada 2020, sebagian besar generasi milenial paling banyak mengakses internet khususnya di Sulawesi Selatan.
"Dari 500 responden itu sebagian besar adalah anak-anak milenial yang banyak akses internet itu memperoleh informasi-informasi tentang kajian-kajian keagamaan termasuk dari paham-paham radikal itu," tuturnya.
Baca Juga : Terduga Teroris Tewas Saat Ditangkap di Sukoharjo
Oleh karena itu, Ishaq Samad berharap kepada masyarakat untuk bekerja sama, waspada dan saling menjaga keharmonisan. "Saling menghormati dan toleransi dan juga kepada aparat keamanan dan pemerintah betul-betul mengusut tuntas ini sehingga paham-paham idealisme yang bertentangan dengan Pancasila dan ajaran agama itu betul-betul dimatikan dari bangsa Indonesia," tuturnya.