Selasa, 30 Maret 2021 19:17

Riset Adira Insurance, Begini Profil Keselamatan Berlalu Lintas di Indonesia

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Webinar bertajuk Indonesia Bangkit: Pulihnya Mobilitas dan Tingkatkan Kesadaran Berperilaku Aman dan Selamat Saat Berada di Jalan, Selasa (30/3/2021).
Webinar bertajuk Indonesia Bangkit: Pulihnya Mobilitas dan Tingkatkan Kesadaran Berperilaku Aman dan Selamat Saat Berada di Jalan, Selasa (30/3/2021).

Aspek pengetahuan/knowledge mencapai 87 persen, aspek sikap/attitude mencapai 83 persen serta aspek perilaku/behavior memiliki indeks terendah yaitu 58 persen.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Pembatasan aktivitas akibat pandemi COVID-19 menimbulkan dampak negatif yang luas terhadap berbagai sektor secara nasional maupun global.

Kebijakan social distancing (jaga jarak dan menghindari kerumunan) yang diterapkan di seluruh dunia telah menurunkan aktivitas dan pergerakan masyarakat secara drastis di seluruh kota, termasuk di Indonesia.

Terjadi penurunan yang signifikan pada volume kendaraan di jalan dan jumlah penumpang pada berbagai moda transportasi umum. Hal ini yang juga menyebabkan turunnya angka kasus kecelakaan lalu lintas di jalan raya sepanjang 2020.

Menurut Polda Metro Jaya Bidang lalu lintas, pada masa pandemi, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) pada sepanjang 2020 menurun hingga 7.565 kasus. Meskipun angka ini turun dari angka sebelum pandemi, masih relatif tinggi dibandingkan dengan penurunan volume kendaraan di jalan raya dan kasus kecelakaan yang hanya turun 15 persen atau 8.877 kasus dibandingkan pada 2019.

Data itu menunjukkan bahwa risiko kecelakaan lalu lintas tidak hanya bergantung pada situasi lalu lintas. Menurut data kepolisian yang dihimpun oleh Kominfo (2017), rata-rata tiga orang meninggal tiap jam akibat kecelakaan jalan di Indonesia.

Data yang sama menyatakan tiga penyebab utama kecelakaan lalu lintas antara lain; faktor manusia (61 persen), yang berkaitan dengan kemampuan serta karakter pengemudi, faktor prasarana dan lingkungan (30 persen), dan faktor kendaraan (9 persen). Salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas adalah perilaku pengemudi yang tidak aman.

Melihat tingginya angka fatalitas kecelakaan lalu lintas, PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) menyadari pentingnya meningkatkan kepedulian masyarakat akan keselamatan jalan.

Wayan Pariama, Direktur Adira Insurance, mengungkapkan bahwa Adira Insurance menggagas program CSR bernama I Wanna Get Home Safely (IWGHS). Ini merupakan sebuah kampanye yang menggaungkan pesan keselamatan jalan bagi masyarakat luas di Indonesia yang kini sudah berjalan selama lebih dari 10 tahun.

"Kami melihat bahwa untuk meningkatkan kesadaran berperilaku aman dan selamat, diperlukan edukasi keselamatan berkendara yang meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pengguna jalan," kata Wayan, Selasa (30/3/2021).

Salah satu program dalam IWGHS adalah Indonesia Road Safety Award (IRSA). IRSA merupakan penghargaan kepada pemerintah kota dan kabupaten yang memiliki penerapan tata kelola keselamatan jalan terbaik di Indonesia.

IRSA digagas dengan tujuan untuk menurunkan angka kecelakaan dan fatalitasnya di Indonesia dan mengajak seluruh lapisan masyarakat baik pemerintah, pihak lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta, masyarakat dan berbagai pihak lainnya untuk peduli terhadap keselamatan jalan.

Tahun ini, menyesuaikan dengan situasi pandemi COVID-19, Adira Insurance melakukan beberapa penyesuaian dalam pelaksanaan IRSA demi mengutamakan keselamatan dan keamanan seluruh peserta, serta mendukung instruksi pemerintah untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19.

Meski demikian, hal ini tidak menyurutkan komitmen Adira Insurance untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berperilaku selamat saat berada di jalan.

Sebagai bagian dari komitmen ini, Adira Insurance melakukan studi pemetaan profil keselamatan jalan di 15 kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia melalui Road Safety Behavior Research.

Berbeda dari program IRSA sebelumnya, riset tahun ini berfokus pada perilaku berkendara masyarakat Indonesia yang mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku.

Wayan Pariama mengatakan, "Keselamatan jalan merupakan tanggung jawab kita bersama. Kesadaran dan perilaku mengemudi yang aman sangat penting dalam mendukung keselamatan jalan. Hal ini harus menjadi perhatian oleh semua pihak. Kami senantiasa berkomitmen untuk dapat berkontribusi dalam mendukung dan menggalakkan peningkatan keselamatan jalan di Indonesia."

Melalui project IRSA sebelumnya, Adira Insurance melihat implementasi program keselamatan jalan di pemerintah kota dan kabupaten serta persepsi masyarakatnya, sementara riset tahun ini berfokus pada aspek berbeda yaitu perilaku masyarakat itu sendiri.

Riset ini dilakukan dalam periode tiga bulan sejak Oktober 2020. Riset dilakukan berdasarkan 1.500 responden yang tersebar di 15 kota besar di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Padang, Palembang, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Makassar.

#Adira Insurance #Lalu Lintas