RAKYATKU.COM - Militer Myanmar menahan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint di rumahnya masing-masing. Penahanan berlangsung setelah militer melakukan kudeta.
Sang pengacara, Khin Maung Zaw, dirinya tidak menemui kliennya itu. Dia tidak mendapat izin dari militer Myanmar untuk menemui keduanya karena masih dalam penyelidikan.
“Saya tidak bisa bertemu mereka karena saya diberitahu bahwa mereka masih diselidiki,” kata Maung Zaw dikutip dari Reuters, Sabtu (6/2/2021).
Baca Juga : SEA Games 2023: Timnas Indonesia U-22 Hajar Myanmar 5-0 di Laga Kedua
Menurut Maung Zaw, dia baru bisa menemui Suu Kyi dan Win Myint saat mereka muncul di pengadilan atau dikirim ke penjara.
“Kami mengharapkan keadilan dari hakim, tetapi belum pasti. Kami berharap yang terbaik, tetapi bersiap untuk yang terburuk," ujarnya.
Suu Kyi dan Win Mynt ditahan pada Senin (1/2/2021) dini hari ketika tentara merebut kekuasaan.
Baca Juga : Aung San Suu Kyi Muncul untuk Pertama Kalinya
Polisi telah mengajukan dakwaan terhadap Suu Kyi karena mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal, sementara Win Myint dituduh melanggar batasan COVID-19.
"Tentu saja, kami menginginkan pembebasan tanpa syarat karena mereka tidak melanggar hukum," ucap Maung Zaw.
Kepolisian Myanmar telah meminta Aung San Suu Kyi dan Win Myint ditahan untuk diinterogasi hingga 15 Februari.
Baca Juga : Curi Kotak Amal Masjid, Pasukan Junta Myanmar Juga Tembak 2 Warga Sipil
Sumber: Reuters