Minggu, 24 Januari 2021 18:02

Terjebak Kabut saat Distribusi Bantuan, Awak Helikopter TNI AL Terpaksa Bermalam di Gunung

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Terjebak Kabut saat Distribusi Bantuan, Awak Helikopter TNI AL Terpaksa Bermalam di Gunung

Saat hendak kembali, cuaca berkabut. Tidak memungkinkan dilakukan penerbangan. Berisiko. Beberapa personel Marinir terpaksa menginap dengan mendirikan tenda di gunung.

RAKYATKU.COM - Satgas bencana TNI AL sempat menemui hambatan saat mendistribusikan bantuan. Helikopter yang mereka tumpangi terjebak kabut.

Personel menumpangi helikopter Anti Kapal Selam (AKS) AS565 MBe Panther. Mereka mengirim bantuan ke wilayah terpencil di Majene. Tepatnya di Desa Pompenga, Kecamatan Ulumanda, Jumat (22/1/2021).

Saat hendak kembali, cuaca berkabut. Tidak memungkinkan dilakukan penerbangan. Berisiko. Beberapa personel Marinir terpaksa menginap dengan mendirikan tenda di gunung.

Baca Juga : Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022 BI Sulsel dan Lantamal VI Makassar 

"Pilot helikopter memutuskan untuk tidak terbang karena sangat berisiko terhadap keselamatan para personel TNI AL yang telah selesai mendistribusikan bantuan logistik di Desa Pompenga, Majene," ujar Wadan Satgas Penanggulangan Bencana Alam TNI AL Sulbar, Letkol Marinir Gigih Catur Pramono, SH, MTr Opsla.

"Karena terjebak kabut itulah akhirnya kami bersama masyarakat setempat mendirikan tenda seadanya di dekat helikopter sebagai tempat kami untuk menginap dan menunggu hingga cuaca baik untuk penerbangan kembali ke Kabupaten Mamuju," lanjutnya.

Dansatgas Penanggulangan Bencana Alam TNI AL Sulbar Kolonel Marinir Y Rudy Sulistyanto, SE menyampaikan bahwa untuk mencapai wilayah yang sulit dijangkau melalui jalur darat, maka pihak TNI AL mengirimkan bantuan logistik lewat jalur udara dengan helikopter.

Baca Juga : Gubernur Sulsel Bersama CSR Perusahaan Kirim Bantuan Rp1 Miliar untuk Gempar Sulbar

Itu agar masyarakat yang berada di sana dapat diringankan bebannya pasca bencana gempa yang terjadi Jumat (15/1/2021).

Akses lewat jalur darat menuju Desa Pompenga terputus akibat terjadinya longsor saat bencana gempa melanda Sulbar. Jadi pengiriman bantuan logistik harus ditempuh dengan jalur udara dengan menggunakan helikopter TNI AL sehingga proses pendistribusian bisa berlangsung dengan cepat sampai di masyarakat.

"Hal ini kami laksanakan karena sesuai dengan perintah pemimpin tertinggi kami, bapak Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, SE, MM, agar seluruh jajaran TNI AL yang terlibat dalam penanggulangan bencana alam gempa di Sulbar," katanya.

Baca Juga : Doakan Prajurit Marinir TNI AL yang Gugur di Nduga Papua, Lantamal VI Gelar Doa Bersama

 

#Lantamal VI #gempa sulbar