RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Vaksinasi COVID-19 telah berlangsung di berbagai daerah di Indonesia. Deretan pejabat dan tokoh telah menerima vaksin.
Salah satu dokter yang bertugas untuk vaksinasi COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Sulawesi Selatan, dr. Ijmal Ilham, menjelaskan bahwa sebelum seseorang menerima vaksin, ada beberapa tahapan yang harus dilalui.
Pertama, tahapan registrasi, kemudian pemeriksaan tanda-tanda vital seperti, suhu tubuh. Apabila calon penerima vaksin sedang demam dengan suhu tubuh lebih atau sama dengan 37,5 derajat celcius, vaksinasi akan ditunda.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
"Maka vaksinasi ditunda sampai pasien sembuh dan terbukti bukan penderita COVID-19 dan kemudian dilakukan screening ulang," ucap Ijmal, Sabtu (16/1/2021).
Lalu pemeriksaan tekanan darah. Jika tekanan darah lebih atau sama dengan 140/90, vaksinasi tidak diberikan. Pada tahapan ini juga dilaksanakan pemeriksaan denyut nadi.
"Tahapan ketiga adalah screening dengan 16 pertanyaan. Jika terdapat jawaban 'ya' pada nomor 1-13, maka vaksinasi tidak diberikan," jelasnya.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Sementara itu, kata dia, untuk pertanyaan nomor 14, penderita DM tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5 persen dapat diberikan vaksinasi.
Untuk pertanyaan nomor 15, apabila CD4 di bawah 200 atau tidak diketahui maka vaksinasi tidak diberikan.
Jika ada jawaban "ya" pada pertanyaan nomor 16, vaksinasi ditunda sampai kondisi pasien terkontrol baik.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
"Sementara untuk asien TBC dalam pengobatan dapat diberikan vaksinasi, minimal setelah dua minggu mendapat obat antituberkulosis. Untuk penyakit lain yang tidak disebutkan dapat berkonsultasi kepada dokter ahli yang merawat," jelasnya.
Berikut 16 pertanyaan screening sebelum vaksinasi COVID-19.
1. Apakah Anda pernah terkonfirmasi menderita COVID-19?
2. Apakah Anda sedang hamil atau menyusui?
3. Apakah Anda mengalami gejala ISPA seperti batuk/pilek/sesak napas dalam tujuh hari terakhir?
4. Apakah ada anggota keluarga serumah yang kontak erat/suspek/konfirmasi/sedang dalam perawatan karena penyakit COVID-19?
5. Apakah Anda memiliki riawayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak, dan kemerahan setelah divaksinasi COVID-19 sebelumnya?
6. Apakah Anda sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah?
7. Apakah Anda menderita penyakit jantung (gagal jantung/penyakit jantung coroner)?
8. Apakah Anda menderita penyakit Autoimun Sistematik (SLE/Lupus, Sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya)?
9. Apakah Anda menderita penyakit ginjal (penyakit ginjal kronis/sedang menjalani hemodialysis, dialysis peritoneal, transpalasi ginjal, sindroma nefrotik dengan kortikosteroid)?
10. Apakah Anda menderita penyakit Reumatik Autoimun/Rhematoid Arthritis?
11. Apakah Anda menderita penyakit saluran pencernaan kronis?
12. Apakah Anda menderita penyakit Hepirtiroid/hepirtiroid karena autoimun?
13. Apakah Anda menderita penyakit kanker, kelainan darah, imonukompromais/defisiensi imun, dan penerima produk darah/transfusi?
14. Apakah Anda menderita penyakit diabetes militus?
15. Apakah Anda menderita HIV?
16. Apakah Anda memiliki penyakit paru (Asma, PPOK, TBC)?
Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, meminta masyarakat agar memberikan informasi secara jujur saat melakukan screening vaksinasi COVID-19.
"Dibutuhkan sebuah kejujuran dari masyarakat saat menjalani screening vaksinasi COVID-19. Memberikan vaksin tidak boleh gegabah, harus ada kejujuran saat memberi data. Takutnya, terjadi masalah dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat," tegas Nurdin.