Selasa, 29 Desember 2020 23:57

Satgas COVID-19 IDI: Hadapi Varian Corona Baru Tak Cukup dengan Vaksin

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Tidak bisa mengandalkan vaksin saja karena ini sangat cepat.

RAKYATKU.COM - Varian baru COVID-19 jadi perhatian dunia. Varian COVID-19 B117 disebut berbahaya karena bisa sampai 71 persen lebih mudah menular bila dibandingkan jenis COVID-19 lain.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Profesor Dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM, mengatakan mutasi pada virus sebetulnya bukan hal istimewa.

Hanya, kasus ini menjadi spesial karena mutasi menyebabkan perubahan sifat yang kemudian perlu diteliti lebih jauh.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

Prof Zubairi mengatakan sampai sejauh ini masih ada keyakinan vaksin COVID-19 yang tengah dikembangkan efektif untuk mencegah varian baru.
Namun, dia mengingatkan agar semua pihak jangan lengah karena vaksin saja tidak akan cukup.

Kecepatan distribusi vaksin sulit menyaingi laju peningkatan kasus COVID-19 bila protokol kesehatan tidak serius diterapkan. Terlebih dengan adanya varian baru yang lebih mudah menular.

"Memang tidak bisa mengandalkan vaksin saja karena ini sangat cepat. Bayangkan saja di Inggris diperhitungkan dalam waktu dua minggu itu 90 persen virus yang ada di sana adalah (varian) virus yang baru," kata Prof Zubairi dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Selasa (29/12/2020).

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

"Jadi 71 persen tadi juga maknanya harus disesuaikan dengan di lapangan," lanjutnya.

Sumber: Detik

#Covid-19 #Satgas Covid-19