RAKYATKU.COM - Pandemi Covid-19 Bulukumba masih terus bergeliat. Hampir setiap hari dilaporkan adanya kasus positif yang baru.
Sebulan terakhir, belasan orang meninggal dunia dan dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.
Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah mengakui tingginya angka kematian di Bulukumba yang terkonfirmasi Covid-19. Di antaranya kepala Dinas PMD Bulukumba, mantan kepala Dinkes Bulukumba, dan manajer Palangisang Crumb Rubber Factory (PCRF) PT Lonsum.
Baca Juga : Kanwil Kemenkumham Sulsel Lakukan Pendampingan Penilaian KKP HAM dan Pelaporan Aksi HAM di Tiga Kabupaten
Sayangnya, peringatan Pemerintah Kabupaten Bulukumba untuk menerapkan penggunaan masker, jaga jarak, dan cuci tangan tak sepenuhnya dilaksanakan oleh beberapa tempat dan kantor layanan umum. Sebut saja Kantor Pos Bulukumba yang tak menerapkan metode jaga jarak.
Hal itu terlihat pada hari kerja, Senin (28/12/2020). Kantor tersebut dipadati warga yang hendak menggunakan jasa pengiriman. Kantor Pos juga tidak menerapkan penggunaan nomor antrean untuk menjaga kontak antar pengunjung.
Hal itu pun disoal salah satu warga Bulukumba, Andhika Mappasomba. Dia menyayangkan pimpinan PT Pos Bulukumba yang dinilai mengacuhkan protokol kesehatan Covid-19.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Indonesia Meningkat Lagi, Kini Total 6.080.451
"Di tengah pandemi Covid yang kian mengganas, mestinya manajer Pos Bulukumba harus lebih respek. Masa tak ada antrean? Saat saya mencoba bertanya ke pegawainya, alasannya katanya di pos tak berlakukan antrean," ujar seniman Sulsel itu, Selasa (29/12/2020).
Malah, kata Andhika Mappasomba, tak ada instruksi khusus yang dilakukan petugas Pos untuk tidak berdesakan. Juga agar tetap menjaga jarak.
Manajer PT Pos Indonesia Kabupaten Bulukumba belum memberi keterangan lanjutan mengenai hal ini.