Rabu, 30 September 2020 19:31

Masih Unggul, Tiga Petahana Berada dalam Tekanan Berat

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Nurmal Idrus
Nurmal Idrus

Tiga petahana yang menghadapi tekanan kuat tersebut disebabkan oleh rivalnya yang menerapkan aksi sosialisasi sporadis di wilayah basis petahana.

RAKYATKU.COM - Sembilan petahana bertarung pada pilkada di Sulsel. Tiga di antaranya sedang menghadapi tekanan berat.

Begitu penerawangan konsultan politik Nurani Strategic. Sementara enam lainnya dianggap masih relatif aman dan akan menempuh medan yang cukup landai.

Direktur Nurani Strategic Consulting, Dr Nurmal Idrus menyebut, tiga petahana harus bekerja ekstrakeras. Mereka mendapat perlawanan sengit dari pesaingnya.

Baca Juga : Bupati Barru-Danrem Teken Perjanjian Hibah Daerah untuk Pengamanan Pilkada

"Pak Danny Pomanto di Makassar, Kalatiku Paembonan di Toraja Utara, dan Suardi Saleh di Barru. Mereka berada pada posisi yang rawan sehingga wajib mengerahkan semua potensi kelebihannya untuk menunjang keterpilihannya," kata Nurmal, Rabu (30/9/2020).

Enam petahana lainnya yang dianggap memiliki jalan landai yaitu Kaswadi Razak di Soppeng, Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Thorig Husler di Lutim, Indah Putri di Lutra, Nico Biringkanae di Toraja, dan Basli Ali di Selayar.

"Di Soppeng dan Gowa sangat aman. Sementara di Lutim, Thorig Husler yang sebelumnya menghadapi tekanan berat dari mantan wakilnya kini perlahan mulai bangkit dengan program keliling desanya yang bagus. Begitu pula IDP di Lutra yang diuntungkan faktor melemahnya perlawanan dua paslon lawannya. Hal sama terjadi di Selayar dimana Basli Ali ternyata tak mengendorkan penetrasinya ke pemilih dengan kekuatan jaringannya," tambahnya.

Baca Juga : Ganjar-Mahmud Akan Hadiri Kegiatan di Makassar, Toraja dan Luwu

Mantan ketua KPU Makassar ini menyebut, ketiga petahana yang menghadapi tekanan kuat tersebut disebabkan oleh rivalnya yang menerapkan aksi sosialisasi sporadis di wilayah basis petahana.

Selain itu, para penantang juga disebut memanfaatkan keuntungan dari kelemahan yang terjadi pada petahana di kesempatan terakhir ini.

"Misalnya di Barru, Malkam dan Mudassir sukses memanfaatkan penggantian wakil Suardi yaitu Andi Mirza. Kedua paslon berhasil menarik sebagian gerbong Andi Idris Syukur menyeberang ke mereka. Sementara di Makassar, kita bisa melihat betapa perlawanan tiga rival DP sangat sporadis baik dari sisi sosialisasi, demikian pula aksi downgrade mereka terhadap DP," jelasnya.

Baca Juga : Antisipasi Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Sulsel Perkuat Koordinasi dan Eksistensi Gakumdu

Namun, menurut Nurmal, tiga petahana yang dalam posisi tertekan itu masih berposisi sebagai pemimpin persepsi pemilih hingga saat ini. Di sisi lain, para penantang incumbent pun berusaha bersaing dengan kandidat lain yang juga berstatus penantang incumbent.

"Ketiganya tertekan tapi masih memimpin opini. Kita belum tahu apa yang akan terjadi hingga 9 Desember 2020. Namun, satu keuntungan petahana ini karena ketiganya menghadapi perlawanan dari dua dan tiga paslon yang juga masing-masing bersaing untuk menang," katanya lagi.

 

Penulis : Syukur
#Pilkada