RAKYATKU.COM,PAREPARE - Majelis Anak Sholeh (MAS) di bawah binaan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan menjanjikan reward atau hadiah kepada para kepala sekolah.
Hadiah akan diberikan kepada mereka yang dinilai tanggap dan aktif mengikuti pelaksanaan kegiatan MAS yang dilakukan secara virtual pada Jumat, setiap pekan.
Penyediaan reward ini, kata Erna Rasyid Taufan, menyusul atas keprihatinan melihat kondisi pendidikan berbasis keagamaan yang kerap dilupakan oleh pemangku kepentingan. Termasuk kepala sekolah.
Baca Juga : IM3 Gelar Konser Collabonation Tout di Kota Parepare. Hibur 8500an Pengunjung
Erna menuturkan, kegiatan kajian Al-Qur'an melalui program Majelis Anak Sholeh yang dikemas menarik dengan tema berbeda setiap pekan tersebut menjadi ajang pembentukan karakter qurani bagi siswa, orang tua, bahkan guru dan kepala sekolah.
"Saya minta kepada MAS untuk mengabsen satu per satu kepala sekolah yang hadir. Kita siapkan reward bagi kepala sekolah yang responsif dan aktif," ungkap istri orang nomor satu di Kota Parepare ini, Minggu (27/9/2020).
Pentingnya MAS secara virtual ini, lanjut Erna, merupakan benteng atau fondasi bagi siswa agar tetap dapat mengenyam pendidikan keagamaan meski di tengah pandemi.
Baca Juga : Kebakaran Terjadi di Perumahan Padat Penduduk Kota Parepare
Selain itu, tambah Erna, juga sebagai ajang penyambung silaturahmi dan komunikasi antara siswa, guru, dan orang tua.
"Saya justru berharap bahwa MAS virtual yang kita lakukan ini juga diikuti oleh pimpinan instansi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare sebagai pengambil kebijakan agar menjadi teladan dan motivasi bagi kepala sekolah," tutur Erna.
Daiah dan pembina Forum Kajian Cinta Al-Qur'an (FKCA) Parepare ini menyesalkan terjadinya kasus penganiayaan terhadap anak yang dilakukan orang tua lantaran persoalan pembelajaran daring belum lama ini.
Baca Juga : Perampok di Parepare Gasak Uang dan Puluhan Karton Rokok, Receiver CCTV Turut Dibawa Kabur
"Ini terjadi karena apa? Karena tidak adanya konektivitas antara siswa, guru, dan orang tua. Kalau guru hanya berinteraksi semata dengan siswa atau dengan orang tua saja tanpa melibatkan mereka secara bersamaan, apalagi di saat pandemi seperti ini, maka komunikasi hanya berlangsung satu arah. Akibatnya terjadi miskomunikasi," sesal Erna.
"Pemerintah Kota Parepare melalui Bapak Wali Kota telah banyak mengucurkan anggaran untuk peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan, maka seyogianya organisasi dan institusi Dinas Pendidikan harus banyak berinovasi serta responsif agar kejadian seperti ini tidak terjadi. Itulah sebabnya, tadi saya katakan pemangku kebijakan di Dinas Pendidikan dapat ikut terlibat dalam pelaksanaan MAS secara virtual agar kita bersama-sama orang tua, siswa, guru dan kepala sekolah dapat membendung kejadian seperti itu sedini mungkin dengan pengamalan Al-Qur'an," tutup Erat, akronim Erna Rasyid Taufan.