Selasa, 08 September 2020 21:02

Detik-detik Penumpang Kereta Disemprot Merica karena Ngotot Tak Mau Pakai Masker

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto : Twitter/British Transport Police @BTP
Foto : Twitter/British Transport Police @BTP

Ayah dari lima orang anak tersebut melakukan perjalanan menggunakan kereta api di Lime Street Station di kota Liverpool, Inggris. Baldwin pun didatangi petugas karena kedapatan tidak memakai masker di dalam kereta.

 

RAKYATKU.COM - Masker kini menjadi barang yang wajib ketika menggunakan transportasi umum di Inggris. Menteri Transportasi Inggris, Grant Shapps mengatakan aturan tegas itu dibuat untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Pengecualian diberikan untuk warga Inggris yang menderita depresi atau gangguan kecemasan, autisme, kesulitan bernapas, demensia, penglihatan yang kurang atau jika mereka bersama seseorang yang mengandalkan membaca bibir untuk berkomunikasi.

Baca Juga : Jokowi Izinkan Masyarakat Tak Pakai Masker di Ruang Terbuka

Aturan tersebut mulai diberlakukan pada 15 Juni 2020. Sehingga siapapun yang menolak mengikuti aturan tersebut, akan dicegah bepergian atau bahkan didenda sebesar 100 Poundsterling atau setara Rp 2 Juta.

Agar warga mematuhi aturan tersebut, siapa pun yang melawan aturan saat ditertibkan pertugas akan disemprot menggunakan cairan merica seperti pria ini.

Inilah yang dialammi seorang pria bernama Anthony Baldwin yang diamankan oleh petugas kepolisian Inggris setelah mencoba mengancam dan memberontak saat ditertibkan petugas karena tidak memakai masker di dalam kereta. Bahkan, petugas sempat menyemprotkan cairan merica ke arah Baldwin karena berusaha menyerang petugas.

Baca Juga : Korsel Jual Masker Model Baru, Bisa Dipakai Sambil Makan dan Minum

Dikutip dari dream.co.id, insiden itu terjadi sekitar pukul 15.20 pada Rabu 2 September. Ayah dari lima orang anak tersebut melakukan perjalanan menggunakan kereta api di Lime Street Station di kota Liverpool, Inggris. Baldwin pun didatangi petugas karena kedapatan tidak memakai masker di dalam kereta.

Namun saat ditertibkan Baldwin bersikeras bahwa Ia masuk dalam daftar pengecualian untuk tidak mengenakan masker. Baldwin bahkan menolak mengenakan masker meskipun polisi berkali-kali memperingatkannya.

Baldwin mengklaim jika dirinya menderita depresi atau gangguan kecemasan. Depresi itu Ia dapatkan setelah kematian ayahnya lima tahun lalu. Bahkan Baldwin bisa sangat panik dan cemas saat berada di belakang mobil polisi. Untuk mengatasi kecemasan itu, Baldwin mengaku jika Ia mengonsumsi obat-obatan.

Baca Juga : Datang Tidak Pakai Masker, Pria Ini Tumbang Ditembak Sekuriti Bank

"Saya tidak perlu memakai topeng [di kereta]. Saya dibebaskan. Saya mengalami kecemasan yang parah,” ujar Baldwin.

Namun rupanya petugas tidak percaya dengan pernyataan pria itu. Akhirnya Baldwin terlibat bentrok dengan petugas. Karena terus menolak mengenakan masker dan melawan, polisi kemudian menyemprotkan cairan merica atau lada ke wajahnya. Ia kemudian di bawa ke kantor polisi.

Akibat insiden penangkapan itu, Baldwin mengalami cidera di kepalanya sehingga harus mendapat perawatan selama tiga jam di rumah sakit. Terlepas dari hal itu, Baldwin harus menghadiri persidangan di Pengadilan Liverpool dan Knowsley Magistrates pada 6 Januari 2021, dengan tuduhan mengancam perilaku dan penyerangan terhadap petugas.

#Masker