RAKYATKU.COM - Inggris punya kebijakan untuk membangkitkan banyak sektor yang hancur akibat pandemi Covid-19. Salah satunya memberikan subsidi bagi warga yang pergi makan di restoran.
Insentif 'Eat Out to Help Out' berlaku pada setiap Senin-Rabu selama Agustus. Dalam program ini, pemerintah memberikan kontribusi 50 persen dari biaya makan di restoran atau hingga 10 euro (sekitar Rp175 ribu) per orang.
Pemerintah Inggris menetapkan dana sebesar 500 juta euro khusus untuk skema 'Eat Out to Help Out'. Dana ini ditujukan untuk membantu sektor perhotelan dan kuliner.
Baca Juga : Peluru Depleted Uranium Sudah Ada di Ukraina, Rusia Kutuk Keputusan Inggris
Para analis dari Centre for Economics and Business Research (CEBR) menunjukkan, program insentif ini berhasil meningkatkan jumlah kunjungan restoran di tengah pandemi.
"Dalam dua pekan pertama bulan Agustus, jumlah orang yang makan di luar melonjak hingga 26,9 persen," tulis CEBR, melansir AFP.
CEBR juga mencatat, skema yang dicetuskan oleh Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak ini akan membantu kehidupan masyarakat di Inggris pelan-pelan kembali normal.
Baca Juga : Pangeran Harry Akan Hadiri Penobatan Raja, Meghan Tetap di California
"Cara tersebut mendorong orang untuk mulai kembali menggunakan restoran dan kafe sebagai area bersosialisasi. Hal itu dapat memberikan manfaat yang luas untuk perekonomian Inggris," ujar ekonom CEBR, Nina Skero.
Namun, di sisi lain skema tersebut justru membuat kunjungan restoran mendadak anjlok pada hari lain selain yang telah ditetapkan. Jumlah kunjungan ke restoran turun 21,3 persen pada Kamis hingga Minggu.
Lebih dari 22 ribu pekerja restoran telah dipangkas sejak awal tahun, dua kali lebih banyak dari 2019 secara keseluruhan. Sebanyak 1.467 restoran tutup, meningkat 59,1 persen dibanding 2019.