Kamis, 23 Januari 2020 14:07

Pria ini Pura-pura Diculik Agar Batal Menikah, Kaget Setelah Polisi dan Tentara Dimobilisasi

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
INT
INT

Dia ingin membatalkan pernikahannya, tapi tak ingin melukai hati tunangannya jika berkata jujur.

RAKYATKU.COM, KOLOMBIA - Dia ingin membatalkan pernikahannya, tapi tak ingin melukai hati tunangannya jika berkata jujur. Karena itu, pria berusia 55 tahun asal Kolombia membuat plot seolah-olah ia telah diculik.

Ia harusnya menikah akhir pekan lalu. Tapi sebelum hari besar itu tiba, pria itu mengaku kepada beberapa teman terdekatnya bahwa ia tidak ingin menikah.

Jadi teman-temannya yang baik memunculkan gagasan untuk membuat kesan seolah dia diculik. Untuk membuat lebih dramatis, mereka melibatkan pihak berwenang. Tapi apa yang terjadi berikutnya membuat mereka tercengang.

Setelah melakukan segala persiapan, teman-temannya menelepon layanan darurat dan mengarang cerita bahwa mereka menyaksikan temannya dibawa oleh sekelompok pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor.

Karena Kolombia memiliki sejarah penculikan seperti itu untuk tujuan pemerasan, pihak berwenang setempat menanggapi situasi ini dengan sangat serius.

Seluruh pasukan polisi di distrik tersebut dimobilisasi. Bahkan tentara juga diturunkan.

Komandan Polisi kota Pitalito, Néstor Vargas memerintahkan agar jalan masuk dan keluar dari kota ditutup untuk mencegah para penculik melarikan diri.

Ia juga mengerahkan operasi di jalan-jalan kota untuk bisa menemukan korban.

Setelah melihat upaya petugas, teman-teman calon pengantin akhirnya mengakui kebohongan mereka.

Mereka memberi tahu polisi bahwa mereka telah menipu mereka, untuk membantu temannya keluar dari pernikahannya.

“Mereka mengarang cerita tentang penculikan itu, karena seorang teman mereka telah memutuskan untuk menarik diri dari perkawinannya. Dengan kata lain, dia berubah pikiran, dan menyembunyikan diri agar tidak pergi ke Gereja dan menghadiri pernikahan yang dijadwalkan,” kata Komandan Polisi Vargas.

Pihak berwenang memutuskan untuk merahasiakan identitas pria itu untuk melindunginya dari amarah penduduk setempat, mengingat ini adalah kedua kalinya ia meninggalkan seorang wanita yang menunggu di altar.

Polisi telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah berhasil menghubungi pria itu. Dia saat ini tinggal bersama beberapa kerabatnya di kota terdekat, dan mengaku sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang ditimbulkannya kepada semua orang.

Sayangnya, ia dan teman-temannya tampaknya tidak akan lolos begitu saja. Mereka kemungkinan besar akan didakwa dengan pengaduan palsu, dan menghadapi hukuman penjara hingga enam tahun.

Adapun pengantin wanita dan keluarganya, mereka sangat terkejutnya dengan berita tersebut.