Rabu, 22 Januari 2020 15:47

Harun Masiku Buronan KPK: Lahir dari Keluarga Hukum, Ayahnya Mantan Hakim

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rumah keluarga Harun Masiku di Perumahan Wesabbe, Tamalanrea.
Rumah keluarga Harun Masiku di Perumahan Wesabbe, Tamalanrea.

Permasalahan hukum yang dialami Harun Masiku soal suap, berdampak kepada keluarganya.

RAKYATKU.COM, GOWA - Permasalahan hukum yang dialami Harun Masiku soal suap, berdampak kepada keluarganya.

Kediaman Harun di kompleks perumahan Wesabbe, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar. Di rumah itu, ditinggali oleh adik Ipar Harun. Namanya Emil.

Emil mengaku depresi semenjak mendengar permasalahan itu. Nama baik keluarganya yang berlatar belakang hukum, justru ikut bermasalah dengan hukum.

Ibu kandung Harun bernama Elisabeth Liling. Sedangkan ayahnya bernama Johannes Masiku. Emil membeberkan, Johannes merupakan orang paling paling paham soal hukum, dan sempat menempuh pendidikan hukum.

"Ayah Harun itu salah satu mantan Hakim yang bertugas di Makassar. Kini mereka berdua sudah lama meninggal," kata Emil kepada Rakyatku.com, Senin (22/1/2020).

Tidak hanya Johannes, ternyata Harun pun pernah mengikuti jejak ayahnya itu dalam dunia hukum. Kata Emil, Harun adalah seorang pengacara di Jakarta.

"Sebelum ke politik Harun memang seorang pengacara di Jakarta. Mengapa di Jakarta? Karena dia memang lama berdomisili di sana," ungkap Emil.

Emil juga sempat tak menyangka, Harun akan banting setir. Meninggalkan profesi pengacaranya, lalu terjun ke dunia politik. Hingga terlibat kasus suap ke Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

"Kami kan orang hukum juga (Johannes Masiku). Tapi karena dunia politik, yah kami tidak tahu," kata dia.

Pasca ditetapkan tersangka suap dan menjadi buron, keberadaan Harun tidak diketahui oleh keluarga hingga kini. Emil pun mengaku demikian.

Istri Harun, Hilda yang tinggal di Perumahan Bajeng Permai juga mengaku tidak tahu dengan keberadaan suaminya.

Justru, Hilda malah tidak ingin ikut campur dengan masalah Harun. Dan akan melaporkan ke polisi, jika Harun datang ke rumahnya. Hilda telanjur emosi dengan suaminya itu. Jauh sebelum masalah tersebut menghampiri.

"Kalau dia (Harun) ada di sini, saya usir dia. Atau saya lapor ke depan (Polsek Bajeng)," katanya Hilda dengan wajah emosi.