Senin, 20 Januari 2020 17:34

48 Tahun Menghilang, Seorang Ayah Ditemukan oleh Anaknya Berkat Video Facebook

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
AP
AP

Seorang pria Bangladesh, yang menghilang 48 tahun lalu akhirnya bersatu kembali dengan keluarganya, berkat Facebook.

RAKYATKU.COM, DHAKA - Seorang pria Bangladesh, yang menghilang 48 tahun lalu akhirnya bersatu kembali dengan keluarganya, berkat Facebook.

Habibur Rahman adalah pedagang semen di kampung halamannya di Bajgram di Sylhet. Dia meninggalkan rumah untuk perjalanan bisnis pada tahun 1972, namun tidak pernah kembali. Dia berusia 30 tahun pada saat itu.

Anggota keluarganya kabarnya telah mencoba mencarinya, dan melakukan segala yang mereka bisa untuk melacaknya, tetapi mereka tidak berhasil menemukannya.

Lalu pada hari Jumat, istri putra sulung Habibur, yang tinggal di AS, menemukan sebuah video di Facebook. Itu menunjukkan seorang pria mencari bantuan keuangan untuk seorang pasien, yang tidak dapat dirawat karena kekurangan uang.

Dia kemudian memperlihatkan video itu kepada suaminya.

Dan setelah melihatnya, putra sulung Habibur segera menelpon saudara-saudaranya di Sylhet, agar pergi memeriksa pasien itu.

Pada Sabtu pagi, mereka mengunjungi rumah sakit dan memastikan bahwa pasien dalam video itu tidak lain adalah ayah mereka.

"Saya ingat ibu dan paman saya melakukan segalanya untuk menemukannya selama bertahun-tahun, sebelum akhirnya menyerah. Kemudian, ibu saya meninggal pada tahun 2000," kata seorang putra Habibur pada Daily Star.

Selama 25 tahun terakhir, Habibur telah tinggal di daerah Rayossri di Moulvibazar. Di sana, dia dirawat oleh seorang wanita bernama Razia Begum.

Razia mengatakan bahwa anggota keluarganya menemukan Habibur dalam keadaan bingung di tempat suci Hazrat Shahab Uddin pada tahun 1995.

"Dia mengatakan dia dulu hidup nomaden. Dia telah tinggal bersama kami sejak saat itu. Kami menghormati dia dan memanggilnya Peer."

Keluarga Habibur telah dibawa ke rumah sakit swasta oleh anak-anak untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.