Selasa, 03 Desember 2019 23:29

Cari DPD yang Dikumpulkan Istana, Jokowi: Kalau Ada Saya Beri Sepeda

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presiden Joko Widodo, hadir pada acara pembukaan Munas Golkar, di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Selasa malam (3/11/2019).
Presiden Joko Widodo, hadir pada acara pembukaan Munas Golkar, di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Selasa malam (3/11/2019).

Presiden Joko Widodo, hadir pada acara pembukaan Munas Golkar, di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Selasa malam (3/11/2019).

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo, hadir pada acara pembukaan Munas Golkar, di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Selasa malam (3/11/2019).

Jokowi, diberi kesempatan membawakan sambutan. Hampir 20 menit lamanya. Pada awal sambutannya, Jokowi menyebut Munas Golkar, adem.

"Saya tadi masuk pintu, ruangan ini hawanya sudah kelihatan sejuk gitu. Sejuk. Saya yakin, meskipun AC ini dimatikan, hawa ini tetap sejuk. Karena tadi, sudah disampaikan oleh Pak Airlangga (Hartarto)," ujar Jokowi.

Sejuk yang dimaksud Jokowi, sebab Bambang Soesatyo, lawan kuat Airlangga di Munas, tiba-tiba mengundurkan diri.

"Saya ingin menyampaikan, penghargaan apresiasi yang tinggi, terhadap kesejukan tadi. Tapi jangan ada yang berprasangka tidak baik," tambah mantan Wali Kota Solo ini.

Jokowi lalu menyindir, soal adanya kabar, Istana ikut campur tangan dalam pemilihan Ketua DPP Golkar. Seskab Pramono, dikabarkan pernah mengumpulkan sejumlah DPD-DPD Partai Golkar.

"Saya berikan jaminan, tidak ada. Katanya mengumpulkan DPD. Mana yang mengumpulkan. Kalau ada yang mengumpulkan, silakan maju. Di sini saya berikan sepeda," ujarnya.

"Begitu ada surat itu, saya tanyakan langsung. Mensesneg, betul? Tidak. Betul? Tidak. Sudah, rampung. Artinya betul-betul rampung," katanya.

Makanya, Jokowi menegaskan, Istana sama sekali tidak mengintervensi Munas Golkar. Apapun hasilnya, kata dia, murni hasil forum Munas.

"Kalau Pak Bambang, jangan diberi sepeda. Beliau ini, pemilik Tesla nomor satu di Indonesia. Saya beri sepeda untuk apa. Kalau saya diberi Tesla Pak Bambang, itu bener. Tapi jangan juga, grativikasi itu," kata Jokowi disambut aplause.