Kamis, 28 November 2019 14:20

Foto Bikin Hati Bergetar: Berbagi Kisah Perpisahan Terakhir dengan Orang-Orang Tercinta

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto seorang kakek yang sedang minum terakhir kalinya dengan anggota keluarganya.
Foto seorang kakek yang sedang minum terakhir kalinya dengan anggota keluarganya.

Foto seorang kakek yang sedang minum terakhir kalinya dengan anggota keluarganya telah membuat banyak orang ikut tergetar di berbagai belahan dunia.

RAKYATKU.COM - Foto seorang kakek yang sedang minum terakhir kalinya dengan anggota keluarganya telah membuat banyak orang ikut tergetar di berbagai belahan dunia.

Norbert Schemm (87) asal Appleton, Wisconsin, Amerika Serikat, sakit. Dia ingin agar saat terakhirnya dihabiskan bersama orang-orang yang dicintainya. Sambil melakukan apa yang mereka senangi, yaitu minum bir.

Mereka pun berkumpul sambil bergembira dan diabadikan dengan foto. Beberapa jam kemudian Norbert meninggal dunia, dan cucunya, Adam, mengunggah foto itu ke media sosial.

Keluarga kemudian terkejut ketika melihat banyaknya tanggapan terhadap foto terakhir itu.

Foto ini sudah mendapat 4.000 komentar dan 30.000 dicuit ulang serta 317.000 favorit di Twitter. Serta muncul di Reddit dan platform sosial media lain.

Awalnya, Adam ragu untuk memasang foto itu di media sosial, karena kenangan yang 'manis tetapi pahit' dari momen yang digambarkan di dalamnya.

"Namun ternyata itu membantu kami menghadapi rasa duka kami. Terhibur rasanya melihat kakek bergembira bersama anak-anaknya di saat-saat terakhir beliau."

Menurut Adam, dia mengunggah foto itu secara spontan. Kini keluarga ingin tahu di mana saja foto itu dibagikan.

"Tampaknya banyak orang merasa terhubung dengan foto itu. Komentar yang masuk juga sangat menyenangkan. Orang-orang mengangkat minuman mereka sebagai tanda hormat."

Ben Riggs asal Indianapolis, AS, termasuk orang yang merasa tersentuh ketika melihat foto itu di Twitter.

Dia lantas mengunggah foto kakeknya Leon Riggs (86) menikmati cerutu dan bir terakhirnya.

Ben mengatakan dia melihat unggahan di Twitter itu dan teringat permintaan terakhir sang kakek sebelum meninggal pada 2015.

"Saya tak menghapus foto itu. Saya tergerak untuk ikut membagikannya. Menyenangkan rasanya melihat orang berbagi kegembiraan pada saat-saat terakhir."

Kata Ben, di malam sesudah kakeknya wafat, dia bersama abang dan ayahnya berkumpul untuk mengenang sang kakek. Mereka berfoto. Tragisnya, sang ayah meninggal keesokan harinya karena serangan jantung.

Secara tak sengaja Ben jadi punya dua foto saat-saat terakhir - saat mereka berbagi kegembiraan - dari dua orang yang ia cintai.

Ben mengatakan kedua foto ini membuat perasaannya tenang.

Ann Neumann, penulis buku The Good Death, mengatakan: "Foto seperti ini membuat kita tergetar karena kita menginginkan hal itu. Kita jadi berkesempatan untuk berpikir tentang orang-orang yang kita cintai dan berada dalam momen seperti itu bersama mereka."

"Saat yang sama, kita juga bisa ikut berduka, sehingga kita jadi memikirkan orang-orang yang kita cintai."

Singkatnya, foto seperti ini mampu menangkap apa yang diinginkan orang saat menjalani momen-momen terakhir mereka: dikelilingi oleh orang-orang yang mereka cintai.

"Kini kita hidup berjauhan, dengan anggota keluarga yang mungkin berada di kota atau negara lain," kata Ann. "Kehilangan kesempatan mengucap selamat tinggal terakhir kali adalah salah satu ketakutan terbesar manusia".

"Maka foto seperti ini menandai dan memegang erat apa-apa yang kita cintai."