RAKYATKU.COM - Video hujan es di Riau sempat jadi viral di media sosial. Warga kaget saat melihat hujan yang turun berbentuk kristal.
Fenomena langka itu antara lain terjadi di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Senin siang (23/9/2019).
Dalam video berdurasi 29 detik itu, sejumlah warga kagum melihat butiran hujan es berbentuk kristal.
"Penampakan hujan es. Hujan salju. Ya Allah, masya Allah," kata wanita yang merekam video sambil mengais butiran hujan es.
Hujan es itu turun di saat warga mengharapkan hujan untuk mengusir kabut asap pekat yang melanda wilayah mereka selama ini.
Penjelasan Ilmiah Hujan Es
Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru, Sanya Gautami kemudian menjelaskan fenomena alam langka tersebut.
Menurutnya, itu merupakan fenomena cuaca alamiah.
"Hujan es dapat saja terbentuk apabila awan pada saat itu sangat tinggi dan disebut sebagai awan supercloud," ujar Sanya Gautami seperti dikutip dari Kompas.com.
Salah satu proses pembentukan hujan es ini, melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas titik beku nol derajat celcius.
Butiran es di lapisan freezing level yang terbentuk cukup besar sehingga saat jatuh pun masih berbentuk es hingga ke permukaan bumi. Tidak semuanya mencair.
Hujan es disertai kilat atau petir dan angin kencang lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba.
Indikasi terjadinya hujan es disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat
Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).
Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis), di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).
Pepohonan di sekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.
Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.
Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba. Apabila hujannya gerimis, maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.
Jika 1-3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi atau pancaroba atau penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.