RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Tahun baru Islam 1441 hijriah, kaum muslimin di Kecamatan Tamalatea melakukan pawai akbar yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) BKPRMI Tamalatea, di Kabupaten Jeneponto, Minggu (1/9/2019).
Kegiatan ini dihadiri seluruh TK TPA yang ada di Kecamatan Tamalatea serta beberapa majelis taklim dan remaja masjid. Ribuan umat Islam berdatangan dari berbagai penjuru dengan membawa bendera tauhid.
Mereka berkumpul di perempatan Pasar Taman Roya, menuju lapangan Bontongnga, yang jaraknya kurang lebih 2 kilometer. sepanjang jalan peserta mengumandangkan takbir sebagai penyemangat selama perjalanan.
Ketua panitia kegiatan, Ustaz Syahrir mengatakan peserta yang hadir memeriahkan yakni TK/TPA 850 orang, MT 400 orang, Madrasah 100 orang, Remas 250 orang, Ormas 300 orang dengan jumlah sekitar 1.850 orang.
"Dalam acara pawai akbar kali ini dihadiri para pembicara yg di undang oleh panitia antara lain Ketua DPD BKPRMI Kabupaten Jeneponto serta Ketua Majelis Fikrul Mustanir," kata Syahrir.
Majelis Fikrul Mustanir tampil sebagai pembicara mengenalkan bendera Ar-Rayah dan Al-Liwakepada peserta. Ar-Rayah adalah bendera berwarna dasar hitam yang bertuliskan kalimat "Laa Ilaaha Illallah Muhammad Rosulullah".
Sedangkan bendera warna putih dan Al Liwa yaitu bendera berwarna dasar putih yang bertuliskan kalimat "La Ilaha Illah Muhammad Rosulullah" warna hitam," ujar Ustaz Junaedi Pagim Ketua MFM Jeneponto.
Ketua DPD BKPRMI Kabupaten Jeneponto, Suardi A Kahar mengatakan acara momemtum menyambut bulan tahun baru 1 Muharam 1441 H untuk mengingatkan agar masyarakat mengisi tahun baru hijriah dengan berbagai kegiatan positif.
"Seperti muhasabah, zikir akbar, dan semacamnya tentu saja baik selama tidak bertentangan dengan syariah Islam. Namun demikian, yang lebih penting lagi adalah bagaimana menjadikan tahun baru hijirah sebagai momentum untuk melakukan perubahan nyata menuju kondisi masyarakat yang lebih baik," kata Suardi.
Masyarakat begitu antusias melihat dan memperhatikan pawai bendera Islam itu. Pengenalan dan pemasyarakatan dua bendera Islam ini, dimaksudkan agar masyarakat muslim yang ada di daerah tercinta ini tidak merasa asing bahkan phobia dengan bendera Islam mereka.
"Bendera ini bukan bendera ormas tertentu tapi bendera ini adalah bendera tauhid milik kaum muslimin," tutupnya.