Jumat, 30 Agustus 2019 10:45

Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana, Sekda Parepare: Hebat Itu Kalau Mampu Deteksi Bencana

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pemerintah Kota Parepare melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar sosialisasi pengurangan resiko bencana bagi aparat, dunia usaha, dan masyarakat di Hotel Grand Kartika, Kamis (29/8/2019).
Pemerintah Kota Parepare melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar sosialisasi pengurangan resiko bencana bagi aparat, dunia usaha, dan masyarakat di Hotel Grand Kartika, Kamis (29/8/2019).

Pemerintah Kota Parepare melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar sosialisasi pengurangan resiko bencana bagi aparat, dunia usaha.

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Pemerintah Kota Parepare melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar sosialisasi pengurangan resiko bencana bagi aparat, dunia usaha, dan masyarakat.

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Parepare didampingi Kepala BPBD Rusli, dan turut dihadiri Kapolsek Ujung mewakil Kapolres Parepare, Muhabar, perwakilan Dandim, dan beberapa Kepala OPD, yang dilaksanakan di Hotel Grand Kartika, Kamis (29/8/2019).

Sekretaris Daerah Kota Parepare, Iwan Asaad, yang mewakili Wali Kota Parepare mengatakan, sosialisasi yang dilakukan ini merupakan upaya pemerintah membangun budaya sadar bencana.

"Kita perlu ketahui dan memperhatikan kondisi geografis, kondisi geologis, dan iklim. Setiap hari kepala pelaksana harus update untuk memberikan informasi terkait situasi Kota Parepare, situasi bencana yang terjadi di luar wilayah Parepare. Inilah yang menjadi bagian dari kesiapsiagaan dan antisipasi dini," papar Iwan Asaad.

BPBD ke depan, tambahnya, tidak hanya mengutamakan responsif, tetapi yang harus diutamakan adalah antisipasi bencana.

"Yang terhebat itu jika mampu mendeteksi secara dini kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sebelum terjadi bencana. Program yang dilaksanakan oleh BPBD harus didukung oleh SKPD-SKPD Lain," ucapnya.

Kepala Pelaksana BPBD Parepare, Rusli mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk memotivasi masyarakat tentang bagaimana cara untuk mengurangi risiko bencana, terutama pada saat musim kemarau ini.

"Kita lakukan sosialisasi ini, bagaimana masyarakat, siswa, dunia usaha serta aparat kelurahan, bisa sebagai penyambung lidah kami ke masyarakat teknis penanggulangan bencana," ujar rusli.

Untuk diketahui, bencana di Kota Parepare khusus Agustus ini yang ditangani oleh BPBD, lebih dominan adanya pohon tumbang.

"Selama Agustus ini, sebanyak 17 kali kami turun mengevakuasi pohon tumbang akibat angin kencang. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait yaitu Dinas Lingkungan Hidup, terkait pohon-pohon yang sudah seharusnya dipangkas untuk mewaspadai terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.