RAKYATKU.COM - KLub-klub Liga Inggris menghabiskan total £4,1 milyar atau sekitar Rp70 triliun, menurut firma akunting profesional Deloitte, demi mendatangkan pemain untuk musim 2019/2020.
Namun, di tengah tingginya belanja dan gaji para pemain di klub-klub Liga Inggris, banyak pekerja di klub-klub ini seperti petugas kebersihan, satpam, penyedia makanan, dan staf lain tidak mendapatkan upah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Lembaga pengawas bernama Living Wage Foundation mengatakan dari 20 klub, hanya empat klub yang mendapatkan akreditasi mereka membayar upah sesuai dengan ketentuan upah untuk kebutuhan hidup (living wage).
Banyak klub yang tidak meminta akreditasi ini dan dituduh tak mampu melihat kenyataan kehidupan dan perjuangan para pekerjanya.
Perusahaan yang mendapat akreditasi dari Living Wage Foundation berkomitmen untuk membayar staf dan pekerja kontraktor dari pihak ketiga sebesar £9 per jam (sekitar Rp154.000), dan £10,5 (Rp179.000) untuk London, di atas upah minum sebesar £8,2 atau sekitar Rp140.000 per jam.
Angka ini lebih besar daripada upah minimum nasional di Inggris sebesar £8,21 (sekitar Rp140.000) per jam.
Klub yang saat ini sudah menyatakan komitmen membayar living wage adalah Everton, Liverpool, Chelsea, dan West Ham.
Sementara itu, klub Inggris di luar Liga Inggris yang juga telah melakukan hal ini adalah Luton Town yang baru saja mendapatkan promosi ke Championship, satu kasta di bawah Liga Inggris.
"Saya berjuang keras untuk bisa beli makan untuk keluarga dan terkadang harus membeli makanan yang sudah didiskon (karena hampir lewat masa kedaluwarsa)," kata seorang petugas kebersihan yang bekerja di stadion milik Manchester United, Old Trafford.
"Mengingat besarnya uang yang beredar di sepak bola, akan menyenangkan seandainya klub membayar upah yang layak kepada pekerjanya," katanya lagi.
Menurut Business Insider, dari 25 pemain bergaji tertinggi di Liga Inggris, enam orang di antaranya bermain di Manchester United, termasuk pemain bergaji tertinggi Alexis Sanchez yang mencapai £350.000, sekitar Rp6 miliar per pekan.
Penghasilan gabungan klub-klub Liga Inggris pada musim 2017/2018 adalah sebesar £4,8 miliar (sekitar Rp82.257 triliun).
Lembaga advokasi Citizens UK mengatakan musim laga baru ini tidak boleh ada lagi pegawai klub yang dibiarkan hidup seperti itu, dan tidak benar bila klub menghambur-hamburkan uang untuk keperluan transfer pemain dan tidak mempedulikan pekerja lain.
Sumber: BBC