Sabtu, 10 Agustus 2019 11:33

"Andai Bawa Pisau, Saya akan Bunuh Diri", Pria Ini Diselamatkan usai Terjebak 4 Hari di Gua Sempit

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: BBC.
Foto: BBC.

Seorang pria Kamboja berhasil diselamatkan usai terjebak di dalam gua selama empat hari saat sedang mengumpulkan kotoran kelelawar.

RAKYATKU.COM - Seorang pria Kamboja berhasil diselamatkan usai terjebak di dalam gua selama empat hari saat sedang mengumpulkan kotoran kelelawar.

Sum Bora menyelinap di antara dua batu pada Minggu saat mencoba mengambil obornya. Demikian kata polisi di Kota Battambang, di wilayah barat laut Kamboja.

Pria berusia 28 tahun itu dalam kondisi tidak makan dan minum selama empat hari. Dia ditemukan pada Selasa usai keluarganya mulai mencarinya.

Dia berhasil dikeluarkan usaii operasi penyelamatan selama 10 jam yang melibatkan 200 orang tim penyelamat dan saat ini dia dirawat di rumah sakit setempat.

"Saya kehilangan harapan untuk tetap hidup dan jika saya membawa pisau, saya akan bunuh diri," kata Bora dalam sebuah tayangan video, menurut surat kabar Khmer Times.

Kotoran kelelawar, dikenal dengan istilah guano, dapat digunakan sebagai pupuk dan merupakan komoditas yang menguntungkan di Kamboja.

Bora terperangkap di dalam gua di lereng Gunung Chakrai dan dia ditemukan oleh temannya yang acap bergabung dengannya untuk mengumpulkan guano.

"Kami berdua bertubuh kecil dan dapat dengan mudah masuk ke lorong-lorong sempit, sehingga teman saya dapat merangkak melalui jalan lain untuk mencapai saya di dalam gua," katanya.

Tim penyelamat kemudian tiba di lokasi, tetapi awalnya mereka tidak dapat mengeluarkannya dari himpitan karena pintu masuk gua terlalu sempit.

Tim penyelamat khusus kemudian diterbangkan dengan helikopter untuk membantu operasi, dan Bora berhasil dikeluarkan pada Rabu setelah beberapa bagian gua dihancurkan untuk membuka ruang yang cukup.

Dalam pernyataannya, istri Bora, Koeun Sothea, mengatakan suaminya kini dirawat di rumah sakit karena cedera kepala, lutut, dan dada.

Sothea juga berterima kasih kepada Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen karena mengirim tim penyelamat dan menyumbangkan uang £ 2.000 ((atau sekitar Rp35 juta) untuk mereka.

Kepala polisi Sareth Viseth mengatakan kepada media setempat bahwa, untuk mencegah insiden serupa, mendaki Gunung Chakrai sekarang dilarang.

Sumber: BBC