Sabtu, 10 Agustus 2019 09:34

98 Orang Daftarkan Diri Jadi Presiden Tunisia

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi. (Foto: Al Jazeera)
Ilustrasi. (Foto: Al Jazeera)

Sebanyak 98 orang termasuk perdana menteri mendaftarkan diri menjadi presiden Tunisia yang baru. Mereka berlomba mendaftar jelang batas waktu.

RAKYATKU.COM - Sebanyak 98 orang termasuk perdana menteri mendaftarkan diri menjadi presiden Tunisia yang baru. Mereka berlomba mendaftar jelang batas waktu pendaftaran, Jumat (9/8/2019) waktu setempat.

Para pendaftar bakal calon presiden telah menyerahkan dokumen syarat ke Komisi Pemilihan Umum setempat sebelum batas waktu resmi pada pukul 18.00.

Pada Jumat saja ada 42 orang mendaftarkan diri menjadi kandidat presiden negara di Afrika Utara itu. Pemilihan presiden Tunisia dijadwalkan dilangsungkan pada 15 September mendatang.

Perdana Menteri Tunisia Youssef Chahed mengajukan diri menjadi presiden, Kamis (8/8/2019). Chahed mendaftarkan diri sekaligus menyatakan tak akan mundur dari jabatannya saat ini.

"Siapa pun yang berharap pengunduran diri saya sebenarnya bertujuan untuk menunda pemilihan dan pengunduran diri saya berarti pengunduran diri pemerintah," kata Chahed dikutip AFP.

Pemilihan presiden Tunisia sesungguhnya dijadwalkan pada November mendatang. Akan tetapi, dimajukan karena Beji Caid, presiden Tunisia, meninggal dunia pada akhir bulan lalu.

Chahed yang berusia 43 tahun itu merupakan perdana menteri termuda dalam sejarah Tunia. Pada Pilpres kali ini, dia berpeluang berhadapan dengan Abdelfattah Mourou dari Partai Ennahdha yang bernafaskan Islam.

Mantan presiden Tunisia Moncef Marzouki juga kembali mendaftarkan diri. Lalu ada Abdelkrim Zbidi yang sudah berusia 69 tahun dan telah mundur dari jabatannya sebagai menteri pertahanan.

Pemilihan presiden Tunisia September nanti juga adalah pertama kalinya ada kandidat dari kelompok LGBT yang diwakili oleh Mounir Baatour. 

Kemunculan Baatour yang telah mengaku sebagai gay ditentang oleh 18 kelompok aktivis hak-hak LGBT dan menyebut pengacara tersebut bukan mewakili kelompok marjinal itu.

Komisi Pemilihan Umum Tunisia akan memutuskan calon yang memenuhi kriteria dan syarat pada 31 Agustus mendatang dan berhak memulai kampanye pada 2 September 2019.