RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mulai menyusun data Passenger Exit Survei (PES) 2019. Itu untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang masuk melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
PES yang menjadi salah satu upaya untuk mendongkrak angka kunjungan wisatawan menjadi pembahasan utama pada Focus Group Discussion (FGD) Passenger Exit Survey (PES) di Sulawesi Selatan yang berlangsung di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar, Rabu (7/8/2019).
Plt. Direktur Poltekpar Makassar, Muh. Arifin M. Salim mengatakan sudah saatnya akademisi, pemerintah, industri dan stakeholder lainnya berjalan bersama untuk melakukan penelitian.
"Ini penting agar strategi dan kebijakan dapat diambil secara komprehensif," ucapnya
Poltekpar Makassar, lanjutnya, sangat terbuka untuk memberikan kontribusi agar destinasi pariwisata Sulsel makin berkualitas dan menjadi destinasi yang dapat diunggulkan.
Ketua Program Studi Perjalanan Wisata Poltekpar Makassar, Buntu Marannu Eppang, mengatakan selama ini sudah banyak data terkait sektor wisata di Sulsel, satu di antaranya kunjungan wisatawan.
Namun, kata dia data yang dipaparkan lebih fokus pada jumlah atau kuantitas kunjungan tanpa mengikutkan karakteristik wisatawan.
"Passenger Exit Survey dilakukan untuk mengetahui profil demografi wisatawan, profil perjalanan wisata, dan profil pengeluaran wisatawan. Di dalamnya ada profil wisatawan mancanegara yang berkunjung, meliputi profil demografi, pola perjalanan, pola pengeluaran, dan opini wisatawan mancanegara," beber Buntu Marannu.
Setelah mengetahui profil tersebut, diharapkan akan memperoleh strategi yang efektif dan aplikatif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sesungguhnya telah melakukannya, tetapi secara nasional. Tidak spesifik untuk masing-masing provinsi.
Buntu Marannu berujar, dalam melakukan PES peran akademisi sangat dibutuhkan. Selain itu tentunya dukungan seluruh stakeholder terkait juga diharapkan terlibat dalam penyusunan PES ini.
"Dalam FGD, bersama pemerintah daerah dan stakeholder, kami telah membahas secara khusus instrumen dalam PES itu. Sehingga terlihat apa yang mereka inginkan dan nantinya terakomodasi dalam instrumen yang kita susun," tuturnya.
Untuk langkah awal, PES akan dilakukan kepada wisatawan mancanegara Malaysia dan Singapura.
Dua negara tetangga itu memang jadi salah satu penyumbang kunjungan wisatawan terbanyak untuk Sulsel.
"Kami akan libatkan mahasiswa Poltekpar Makassar terjun langsung ke lapangan untuk pengambilan data.
Sebelumnya Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulsel Denny Irawan mendukung usulan penyusunan data-data kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik di Sulawesi Selatan.
"Saya pertama kali masuk ke dinas ini. Langsung mencari data-data kunjungan. Inputbyang diperoleh dari Kabupaten/kota masih belum cukup. Kita butuh data-data penguatan lagi," kata Denny.
Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah (BP2D) Sulsel Hendra Nick Arthur mengaku Sulawesi Selatan belum memiliki roadmap atau jalur wisata yang jelas.
"Kami memang sengaja memfasilitasi pemda, akademisi dan pelaku industri untuk duduk bersama mengkaji data PES. Karakteristik wisatawan penting untuk kebutuhan pengembangan promosi kepariwisataan daerah," ucapnya.