Selasa, 25 Juni 2019 16:47

Video Letusan Anak Krakatau dari Jarak Dekat, Apa Kabar Alat Pendeteksi Tsunami?

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Erupsi Gunung Anak Krakatau, Senin pagi (25/6/2019).
Erupsi Gunung Anak Krakatau, Senin pagi (25/6/2019).

Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi, Selasa pagi (25/6/2019). CCTV milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merekam kejadian itu dari jarak dekat.

RAKYATKU.COM - Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi, Selasa pagi (25/6/2019). CCTV milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merekam kejadian itu dari jarak dekat.

Dalam video tersebut, erupsi terjadi pada pukul 09.09 WIB. Tampak Anak Krakatau memuntahkan abu panas berwarna hitam pekat. Tidak lama kemudian, kamera pun tertutup abu vulkanik.

Analis bencana geologi, Kusnadi membuat tulisan tentang peristiwa ini di blognya. Dia mengingatkan kembali tentang silence tsunami yang terjadi di Selat Sunda akhir 2018 lalu.

Setelah tsunami menerjang, barulah ketahuan bahwa alat pendeteksi tsunami sudah lama rusak. Tidak ada informasi, tiba-tiba warga yang tengah beraktivitas di pantai digulung tsunami.

"Kini apakah alat pendeteksi dini silence tsunami itu sudah terpasang atau diskusi dan ide-ide itu hanya menguap seiring dengan tidak lakunya pemberitaan tsunami Selat Sunda di media?" tulis Kusnadi seperti dilihat Rakyatku.com, Selasa (25/6/2019).

"Hari ini kamera CCTV yang dipasang dibagian timur kawah Anak Krakatau merekam kejadian letusan yang memang rutin terjadi di Gunungapi ini," lanjut dia. 

"Letusan-letusan yang rutin inilah yang lama kelamaan akan menumpukkan material disepanjang lereng Anak Gunung Krakatau yang lama kelamaan akan besar volumenya dan semakin membuat lereng tidak stabil yang bisa membuat longsor di lereng Anak Krakatau," tambah Kusnadi.