Senin, 24 Juni 2019 16:44

Pernah Dibilangi Ayah Kafir, Daeng Uki Menangis Bertemu Ustaz Ije

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Daeng Uki (kiri) dan Ustaz Ije (kedua kanan).
Daeng Uki (kiri) dan Ustaz Ije (kedua kanan).

Panglima Laskar Ayam Jantan, Uki Nugraha alias Daeng Uki kembali menitikkan air mata. Itu terjadi saat menghadiri tablig akbar yang dihadiri anggota DPRD Makassar, Iqbal Abdul Djalil.

RAKYATKU.COM - Panglima Laskar Ayam Jantan, Uki Nugraha alias Daeng Uki kembali menitikkan air mata. Itu terjadi saat menghadiri tablig akbar yang dihadiri anggota DPRD Makassar, Iqbal Abdul Djalil.

Keduanya sama-sama menghadiri tablig akbar bertama "Berani Hijrah Itu Baik". Kegiatan ini diprakarsai komunitas Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan) yang dipimpin dokter spesialis urologi, dr Abdul Azis SpU.

Ustaz Fakhrurrazi Anshar, salah seorang guru spiritual Daeng Uki, menyebut banyak keajaiban yang dialami Daeng Uki sejak berhijrah. 

Banyak kebaikan yang tak terpikir sebelumnya, berjalan lancar. Umrah, misalnya, dia baru saja menunaikannya tanpa harus mengeluarkan biaya. Gratis.

Sepulang dari Vietnam mendampingi PSM bertanding, Daeng Uki mendapat kesempatan menghapus tato. Lagi-lagi gratis.

Terbaru, pendidikan anaknya juga ada yang menanggungnya. Ustaz Fakhrurrazi Anshar berjanji akan memfasilitasi anak Daeng Uki, Jaya untuk sekolah ke Madinah atau Sudan kelak.

Sebelum ke sana, Ketua Yayasan Buq'atun Mubarakah Pondok Pesantren Darul Aman Gombara, Ustaz Muhammad Iqbal Djalil Lc datang. Dia memberikan beasiswa penuh kepada Jaya.

"Saya bersedia menampung di pesantren kami di Gombara, dengan biaya gratis untuk ananda Jaya," ujar Ustaz Ije disambut takbir peserta tablig akbar.

Ketua Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Sulawesi Selatan itu juga berjanji memfasilitasi Jaya untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri apabila telah menamatkan pendidikan di Pesantren Darul Aman Gombara.

Mendengar hal itu, mata Daeng Uki langsung berkaca-kaca. Tampak dia sesekali mengelap pipinya yang basah. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bisa menyekolahkan anaknya ke pesantren dengan gratis.

Saat ini, biaya pendidikan tidak murah. Apalagi di pesantren yang berstatus swasta. Unggulan pula. Namun, Daeng Uki mendapatkan berkah dari keseriusannya berhijrah.

"Saya ini ibarat berasal dari comberan lalu dibersihkan dengan air bersih. Saya sangat bersyukur karena masih ada yang mau melihat saya menjadi orang baik," tutur Daeng Uki.

"Dulu, Jaya itu selalu bilangi saya 'ayah kafir', karena tidak salat!" kenang Daeng Uki.