Kamis, 28 Februari 2019 10:07

Diam-diam Pemerintah Venezuela Keluarkan 8 Ton Emas dari Bank Sentral

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyentuh batangan emas ketika ia berbicara selama pertemuan dengan para menteri yang bertanggung jawab atas sektor ekonomi di Istana Miraflores di Caracas, Venezuela 22 Maret 2018 (Reuters)
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyentuh batangan emas ketika ia berbicara selama pertemuan dengan para menteri yang bertanggung jawab atas sektor ekonomi di Istana Miraflores di Caracas, Venezuela 22 Maret 2018 (Reuters)

Setidaknya 8 ton emas dikeluarkan dari brankas bank sentral Venezuela pekan lalu

RAKYATKU.COM - Setidaknya 8 ton emas dikeluarkan dari brankas bank sentral Venezuela pekan lalu, kata seorang legislator oposisi dan tiga sumber pemerintah kepada Reuters.

Ini menjadi tanda terbaru keputusasaan Presiden Nicolas Maduro untuk meningkatkan mata uang keras di tengah pengetatan sanksi.

Menurut laporan, emas diangkut dengan kendaraan pemerintah antara Rabu hingga Jumat pekan lalu, ketika tidak ada penjaga keamanan reguler hadir di bank.

"Mereka berencana untuk menjualnya di luar negeri secara ilegal," kata Legislator Angel Alvarado dan tiga sumber pemerintah.

Reuters melaporkan bahwa pihak Bank sentral Venezuela tidak menanggapi permintaan komentar mengenai hal tersebut.

Alvarado dan sumber-sumber anonim lainnya tidak mengatakan di mana bank sentral mengirim emas itu. Mereka mengatakan bahwa operasi itu terjadi ketika kepala bank sentral Calixto Ortega sedang melakukan perjalanan ke luar negeri.

Pada tahun 2018, 23 ton emas diangkut dari Venezuela ke Istanbul dengan pesawat, menurut sumber dan data pemerintah Turki.

Bank sentral membeli sebagian emas dari kamp penambangan emas primitif di selatan Venezuela. Mereka kemudian mengekspornya ke Turki dan negara-negara lain untuk membiayai pembelian pasokan makanan pokok, mengingat kekurangan yang meluas.

Sekitar 20 ton emas moneter juga dikeluarkan dari brankas bank sentral pada tahun 2018, sehingga hanya menyisakah 140 ton. Itu adalah level terendah dalam 75 tahun.

Perusahaan investasi Abu Dhabi, Noor Capital mengatakan pada 1 Februari bahwa mereka membeli 3 ton emas pada 21 Januari dari bank sentral Venezuela dan tidak akan membeli lagi sampai situasi Venezuela stabil.

Noor Capital mengatakan pembeliannya sesuai dengan "standar internasional dan hukum yang berlaku" pada tanggal itu.

Pemerintah Maduro telah memilih untuk menjual emas setelah produksi minyak jatuh, dan meningkatnya sanksi yang menghantam pendapatan publik.

Amerika Serikat, yang mendukung upaya pemimpin oposisi Juan Guaido untuk memaksa Maduro mundur dan menyerukan pemilihan baru, telah memperingatkan para bankir dan pedagang untuk tidak berurusan dengan emas Venezuela.