Sabtu, 23 Februari 2019 12:10

Makin Digilai Wisatawan, Apartemen 8 Lantai Pablo Escbar Dihancurkan

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
 Getty Images
Getty Images

Pejabat Kolombia menghancurkan apartemen Pablo Escobar pada hari Jumat.

RAKYATKU.COM - Pejabat Kolombia menghancurkan apartemen Pablo Escobar pada hari Jumat.

Bangunan delapan lantai itu terletak di salah satu daerah paling megah di Medellin, dan dikenal sebagai gedung Monaco.

Namun entah mengapa, apartemen itu semakin digilai oleh pengunjung, dan telah menjadi tempat wisata. Oleh karena itu, pemerintah menghancurkannya, dengan tujuan untuk menghilangkan pesona warisan sang "Raja Kokain".

Ggedung Monaco dihancurkan dengan menggunakan bahan peledak terkontrol di depan kerumunan 1.600 orang, termasuk kerabat beberapa korbannya.

Sekarang area tersebut akan berubah menjadi area peringatan untuk menghormati ribuan orang yang meninggal dalam perdagangan narkoba di tahun 80an dan 90an.

Presiden Kolombia Ivan Duque terbang ke Medellin untuk mengunjungi situs itu. Dia mengatakan bahwa pembongkaran itu "menandakan kekalahan budaya ilegalitas".

"Itu menandakan bahwa sejarah tidak akan ditulis dari sudut pandang pelaku," katanya.

Pablo Escobar pernah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Dia telah menyelundupkan 80 persen kokain yang memasuki AS. Pada puncak kariernya, ia menghasilkan lebih dari $ 21,9 miliar setiap tahun dari perdagangan obat-obatan.

Meskipun ia sangat dicintai di kota asalnya karena murah hati, Kolombia menjadi ibukota pembunuhan dunia ketika berbagai kartel narkoba bersaing untuk mendapatkan supremasi. Pada tahun 1992 saja, tercatat ada 27.000 kematian.

Menurut para pejabat, kekerasan narkoba di Kolombia menewaskan 46.612 orang dari tahun 1983 hingga 1994.

Pablo Escobar meninggal dalam usia 44 tahun. Dia terbunuh dalam baku tembak dengan polisi pada tahun 1993.

Escobar memiliki satu putra dan satu putri. Anak perempuannya tinggal di Amerika di bawah identitas baru dan putranya, yang bernama Sebastian Marroquin, adalah seorang arsitek yang tinggal di Argentina.

Sejak 2018, pengunjung gedung Monaco dihadapkan dengan poster-poster yang menginformasikan mereka tentang kematian yang mengerikan yang meliputi warga sipil, polisi, jurnalis, dan hakim.