Sabtu, 23 Februari 2019 09:49

Trump Setuju untuk Tetap Pertahankan 400 Tentara AS di Suriah

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Trump Setuju untuk Tetap Pertahankan 400 Tentara AS di Suriah

Presiden AS Donald Trump setuju untuk mempertahankan sekitar 400 tentara AS di Suriah.

RAKYATKU.COM - Presiden AS Donald Trump setuju untuk mempertahankan sekitar 400 tentara AS di Suriah.

Menurut laporan CNN, Trump telah sepakat untuk mempertahankan sekitar 200 tentara AS sebagai bagian dari pasukan multinasional yang akan mempertahankan zona aman di timur laut Suriah.

Pasukan ini akan menjadi tambahan dari 200 tentara AS yang dipertahankan setelah penarikan di pangkalannya di at-Tanf, Suriah.

Meski demikian, pada hari Jumat, Trump membantah bahwa keputusan tersebut menandai ketidak konsitenannya, di mana sebelumnya dia telah memerintahkan semua pasukan AS.

"Saya tidak berbalik arah. Saya telah melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan orang lain," kata Trump kepada wartawan di Oval Office, dikutip CNN.

Dia melanjutkan, "Pada saat yang sama, kita dapat meninggalkan pasukan kecil, bersama dengan yang lain di pasukan, apakah itu pasukan NATO atau siapa pun itu. Dan saya setujua saja. Ini sangat kecil, sebagian kecil dari orang yang kita miliki dan banyak orang menyukai ide itu dan saya terbuka untuk saran"

Saat ini sekutu AS dan NATO sedang dalam proses mengumpulkan "pasukan pengamat" dari sekitar 800 hingga 1.500 tentara, untuk mempertahankan zona aman di Suriah timur laut.

Tujuan pasukan itu adalah mempertahankan penyangga antara Turki dan pasukan oposisi Suriah yang bersekutu dengan AS, untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang melakukan serangan terhadap pihak lain.

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan pasukan itu juga akan memiliki tujuan mencegah kebangkitan ISIS di timur laut Suriah.

Pada awalnya, AS hanya berencana untuk memberikan dukungan udara, bukan pasukan darat, kepada pasukan pengamat. Tapi sekutu NATO keberatan dan mengatakan mereka tidak akan memberikan kontribusi pasukan ke misi seperti itu tanpa komitmen pasukan AS.