Kamis, 21 Februari 2019 08:35

"Pengantin ISIS dari Alabama Tidak Akan Diterima di AS"

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hoda Muthana
Hoda Muthana

Hoda Muthana, pengantin ISIS asal Alabama yang berharap untuk pulang, ditolak oleh pemerintahan Donald Trump.

RAKYATKU.COM - Hoda Muthana, pengantin ISIS asal Alabama yang berharap untuk pulang, ditolak oleh pemerintahan Donald Trump.

Pada hari Rabu, Presiden Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengakui kembali Hoda setelah melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo juga menyuarakan nada yang sama. Ia mengatakan Hoda, yang telah memiliki seorang putra dari pejuang ISIS, tidak akan diterima kembali di Amerika Serikat.

Pompeo mengatakan bahwa dia bukan seorang warga negara AS.

"Nona Hoda Muthana bukan warga negara AS dan tidak akan diterima di Amerika Serikat,” kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, dikutip Fox News.

“Dia tidak memiliki dasar hukum, tidak ada paspor AS yang sah, tidak ada hak untuk paspor, atau visa untuk bepergian ke Amerika Serikat."

Dia menambahkan bahwa "Kami terus sangat menyarankan semua warga AS untuk tidak melakukan perjalanan ke Suriah."

Hoda Muthana, yang sekarang berusia 24 tahun, pergi ke Suriah pada tahun 2014, di usia 19 tahun.

Dia melakukan perjalanan ke Turki, menyembunyikan rencananya dari keluarganya dengan mengatakan bahwa dia pergi ke acara universitas.

Sekarang, dia telah meminta para pejabat untuk membiarkannya kembali ke AS, setelah melarikan diri dari ISIS dan ditangkap oleh pasukan Kurdi.

Ia dilahirkan pada tahun 1994 di Hackensack, New Jersey.

Tidak jelas ketentuan pasti yang digunakan Departemen Luar Negeri untuk menganggap Muthana bukan warga negara.

Tapi itu bisa jadi karena ayah Hoda Muthana adalah seorang diplomat.

Menurut Kewarganegaraan dan Layanan Imigrasi Amerika Serikat, anak-anak yang lahir di Amerika Serikat oleh pejabat diplomatik asing yang terakreditasi, tidak memperoleh kewarganegaraan di bawah Amandemen ke-14 karena mereka tidak dilahirkan dengan tunduk pada yurisdiksi AS pada saat itu.

Namun, pengacara keluargan Hoda mengatakan bahwa ayah Muthana berhenti menjadi diplomat berbulan-bulan sebelum Hoda lahir di New Jersey.

Hoda saat ini ditahan di sebuah kamp pengungsi di timur laut Suriah. Dia mengatakan kepada The Guardian dalam sebuah wawancara bahwa empat tahun terakhirnya bersama kelompok teroris telah menjadi pengalaman traumatis di mana "kami kelaparan dan kami benar-benar makan rumput."

Sekarang Muthana tidak diizinkan meninggalkan kamp tempat dia ditahan dan harus dikawal oleh para pejuang Kurdi.