RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Para emak-emak bersama puluhan pemuda menggeruduk kantor Bupati Jeneponto, pada Selasa (15/1/2019). Aksi ini dipicu adanya dugaan pemotongan dana Program Keluarga Harapan (PKH) warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Bangkala.
Selain berorasi, mereka membakar ban mobil bekas di halaman kantor Bupati Jeneponto. Mereka mendesak oknum yang terlibat diberi sanksi tegas apabila terbukti melakukan penyalahgunaan bantuan PKH.
Para pendemo diterima langsung oleh Wakil Bupati Jeneponto Paris Yasir.
"Semua yang datang, baik penerima bantuan PKH yang merasa dirugikan maupun pendamping PKH itu semua dianggap selesai dan menunggu proses sesuai aturan yang berlaku," kata Paris Yasir
Terkait tuntutan pengunjuk rasa yang meminta mencopot nama-nama yang diduga terlibat, Paris mengaku tidak memiliki kewenangan.
"Kewenangan Pemda secara kontitusi untuk mencopot kami tidak punya, yang dapat kami lakukan paling hanya memberikan rekomendasi apabila memang terbukti ada pelanggaran," sebutnya.
Sementara itu, Koordinator PKH di Sulsel Sandra Dewi mengaku akan menindak keras apabila terdapat pendamping PKH yang berbuat curang.
"Jelas apabila ada oknum pendamping yang terbukti kami berikan SP 1 sampai SP 3 dan ancaman pemutusan hubungan kerja itu bisa terjadi," jelasnya.
Tak lama setelah dipertemukan, para pengunjuk rasa membubarkan diri di halaman kantor Bupati Jeneponto.